Melalui Reses, Warga Perumahan Graha Garuda Sakti Keluhkan Permasalahan

PEKANBARU (RiauInfo) - Dari reses yang dilakukan Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Muhamaddun, di perumahan Graha Garuda Sakti jalan Garuda Sakti KM 3, RT 6 RW 9 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, warga mengeluhkan tentang ketersediaan BBM minyak tanah, penerangan lampu jalan, ketiadaan sekolah madrasah dan masalah sampah. Selain melakukan resesnya, politikus dari PBR ini pun menyambangkan dana sosial senilai Rp10 juta. 
Pertemuan reses yang dilakukan di Mesjid Riyadhul Janah tersebut dihadiri seratusan warga setempat. Acara yang dimulai pukul 20.00 Wib tersebut berlangsung dengan khidmat. Menurut warga, selama ini warga perumahan Graha Garuda Sakti bingung ketika ingin membuang sampah. Sebab, perumahan yang mempunyai 453 Kepala Keluarga (KK) itu harus membuang sampah keluar perumahan. Itu pun di tempat-tempat lahan kosong, atau di tepian jalan. Warga berharap, di sekitar perumahan ada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara. Selain itu, lampu penerangan jalan yang ada di jalan Garuda Sakti minim penerangan, terlebih lagi menjelang perumahan Graha Garuda Sakti. Karena itu demi terciptanya kenyamanan di jalan, warga berharap diberi penerangan lampu jalan. Kemudian masalah sekolah madrasah, turut menjadi perhatian warga. Warga sekitar sangat berharap ke depan akan ada sekolah madrasah. Sehingga pengetahuan agama terhadap anak mereka dapat terpenuhi. Selain beberapa permasalahan di atas, ada juga yang tak kalah menarik adalah persoalan keterbatasan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tanah di wilayah mereka, khususnya pada RT 6. Warga menyebutkan, tiga tahun sudah seiring berdirinya perumahan itu, hanya RT 6 yang tidak mendapatkan jatah minyak tanah. Padahal beberapa RT yang bernaung di RW 9 ini mendapatkannya. Permasalahn ini sudah beberapa kali dikeluhkan ke pihak kelurahan. Namun hingga saat ini belum ada solusinya, ungkap warga. Menanggapi permasalahan tersebut, Muhammadun berjanji akan mengakomodir dengan sebaiknya-baiknya dan berharap kedepan, apa yang menjadi harapan warga tersebut bisa terpenuhi. Pada persoalan sampah, memang semestinya pada setiap kelurahan ada TPS. Sehingga warga yang ingin membuang sampah tidak perlu lagi membuang disembarang tempat. Kemudian persoalan sekolah madrasah, diharapkan kepada warga bisa menyediakan lahan. Sebab persoalan Pemko selama ini dalam menyediakan fasilitas sekolah adalah sulitnya mencari lahan, kata Muhammadun. Sedangkan persoalan BBM, adalah masalah klasik, terlebih saat ini pemerintah pusat berusaha mengalihkan BBM ke gas, meksi hasilnya tidak memuaskan. Sebab akhirnya gas itu sendiri pun sering langka. Meski demikian, Muhamaddun akan berusaha mencari jalan keluar, bagaimana apa yang menjadi keluhan RT 6 bisa diatasi, papar Muhamaddun Kamis, (1/1). (muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index