Ada Tiga Tahap Turunnya DBH

PEKANBARU (RiauInfo - Kepala Dinas Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Riau, Emrizal Pakis turut hadir dalam Rapat Panggar dengan TAPD di Ruang Medium Kantor DPRD Riau, Selasa (31/7).

Dalam kesempatan tersebut, setelah membahas beberapa pertanyaan yang dilontarkan anggota Panggar dengan Dispenda. Ketua DPRD Riau, drh H Chaidir memberikan kesempatan kepada Emrizal Pakis untuk memberikan berapa masukan terhadap penerimaan daerah dari sektor Dana Bagi Hasil (DBH). Pada kesempatan itu, Emrizal Pakis mengatakan ada tiga tahap penyebab turunnya DBH yakni turunnya produksi, turunnya harga dan turunnya harga nilai tukar. Sehingga lifting cost recovery tak transparan lagi. "Walaupun ada penurunan penerimaan DBH, namun kami tetap melakukan persiapan," katanya. Menurut Emrizal, penurunan penerimaan daerah tidak bisa dijadikan alasan. Pada dasarnya hal ini mutlak dilakukan."Kalau memang terjadi penurunan, maka kita juga harus melakukan perubahan APBD, yakin untuk menyesuaikan program yang ada dengan kemampuan keuangan daerah kita," pintanya. Terangnya lagi, kemampuan APBD Riau 2007 tak terlalu terpengaruh dengan penurunan DBH. Hal ini diakibatkan dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD 2006 cukup tinggi, yakni Rp 1,13 triliun. Jika penurunan DBH selama dua triwulan sebesar Rp 307 miliar ditambah devisit APBD 2007 sekitar Rp 500 miliar, maka Silpa yang ada masih mampu menutupinya. "Saya berharap DBH ini akan tetap diperjuangkan, sehingga kita dapat cost recovery yang sangat transparan dari Pemerintah Pusat," terangnya. Sementara itu, Ketua DPRD Riau drh H Chaidir membenarkan tiga hal yang telah diungkapkan Kepala Bappeda Riau. Disamping itu, "Kita secara bersama-sama harus dapat mempertegas ke Pemerintah Pusat dengan bagaimana bisa turunnya DBH yang kita dapatkan. Berapa sih, cost recovery yang sebenarnya kita dapatkan. Itu harus kita tanyakan, ya Pak Kadispenda?," tandasnya. (Dd)

Berita Lainnya

Index