AKIBAT ARUS PENDEK Harta Benda Indriani Ludes Dilalap Sijago Merah

KAMPAR UTARA (RiauInfo) - Meskipun, Sabtu (25/12/2010) dini hari hujan menguyur Negeri Serambi Mekah dan Bumi Sari Madu ini tidak menghalangi terjadinya kebakaran. Padahal tanah masih basah, air hujan masih mengenang disana sini, akan tetapi musibah tidak dapat kita ketahui bila mana sijago merah meradang. Meskipun awalnya kecil tapi bisa membesar jika tidak ada yang sanggup meredakannya.
Sabtu pagi sekitar pukul 07.30 Wib, Indriana Ismail (24) merupakan warga Desa Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara yang saat itu sedang berada dirumah bersama-sama dengan buah hatinya Anggun (2,5) dan Daniel (1,3). "Saya pagi itu ketika sedang duduk di sofa di ruang tamu depan, tiba-tiba saja saya melihat api memercik dari meteran listrik dan asap mengepul. Saya langsung saja menyelamatkan kedua anak saya. Api tiba-tiba saja langsung membesar, saya langsung berteriak minta tolong kepada warga disekitar, tidak ada yang bisa saya selamatkan,” ratap Indriana. “Semua pikiran saya cuma anak saja. Saya bawa anak lari cepat keluar rumah. Rumah, uang, sepeda motorpun tidak ingat lagi untuk diselamatkan lagi. Saya sudah panik dan lupa semuanya", lanjutnya kepada wartawan di salah rumah sanak familinya. Ia mejelaskan rumah yang ditinggalinya adalah merupakan rumah orang tuanya Ismail (65) dan Hamidah (60) yang saat kejadian ini sedang berada di Malaysia. Dia hanya tinggal di rumah bersama dengan dua buah hatinya yang masih kecil. Suaminya Hasanuddin (31) sedang tidak berada dirumah. "Suami saya sedang bekerja di Malaysia. Kejadian ini sudah saya sampaikan kepada kedua orang tua dan suami saya. Mereka bilang, ya sabar dan tawakkal semua musibah merupakan kehendak yang diatas. Orang tua beserta suami saya akan pulang pada Selasa mendatang," ungkap Ibu dari dua orang anak ini sembari memegang buah hatinya. Informasi yang berhasil dirangkum di Tempat Kejadian Perkara (TKP) rumah sudah habis, tidak ada yang dapat diselamatkan selain pakaian dibadan, keluarga korban yang baru datang menjenguknya masih tertegun melihat puing-puing rumah dari sisa kebakaran. Sementara itu Kades, Camat, Kabag Humas, Bupati, Sekda tidak dapat dihubungi untuk meminta konfirmasi terkait kebakaran yang dialami Indriana. Sedangkan Wakil Bupati Kampar H Teguh Sahono yang dihubungi menjawab lagi di Bangkinang, tapi ketika disampaikan mau minta konfirmasi tentang kebakaran ini dia langsung menyampaikan sedang rapat. " Saya sedang rapat, nantilah," kata Teguh sembari menutup HP nya. Sedangkan Kadis Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Kampar H Zamhur yang dikonfirmasi lewat Kabid Tenaga Kerja Amri mengatakan belum tahu tentang kebakaran yang terjadi. Dia sedang berada dijalan dari Pekanbaru menuju Bangkinang. "Oh kapan terjadi kebakarannya, saya lagi dijalan ni mau pulang ke Bangkinang, cuma kena macet dijalan. Ya kalau memang ada kebakaran besok kita akan cek kelapangan. Saat ini saya lagi dijalan tidak bisa bicara, Tapi kalau memang ada kebakaran yang terjadi, diharapkan kepada Kepala Desa setempat segera melaporkan kepada Bupati nanti ditebuskan kepada Dinas terkait kita akan bantu. Berhubung hari ini hari libur, maka tidak ada orang di Kantor, besok kalau ada waktu saya turun kesana meninjau ketempat terjadinya kebakaran, kendalanya cuma karena hari libur saja," ujar Amri dengan terkejut. Ditambahkan Amri, memang ini bukan bidangnya, tapi ini atas nama dinas, dia akan turun besok melihat langsung dan sekalian menemui korbannya. "Insyaallah besok Minggu (26/12.2010) pagi, saya akan turun ke lapangan, sembari saya akan mendata dahulu nanti kita sampaikan kepada Pimpinan," tegasnya. Kapolres Kampar AKBP H MZ Muttaqien melalui Kasubag Humas AKP H Khodirin membenarkan kejadian tersebut yang dialami oleh korban Indriana. Beberapa saksi telah diminta keterangannya, Darison (40) dan Suraiyah (43), tetangga korban.Menurut keterangan saksi, pada waktu itu lampu baru saja menyala setelah mati seharian, kemudian saksi Suraiyah melihat ada asap yang berasal dari atap rumah korban kemudian saksi meminta tolong kepada saksi Darison untuk memanggil warga sekitar untuk membantu memadamkan api, akan tetapi api terus saja membesar," ujar Khodirin yang menirukan ucapan saksi. Tidak beberapa lama tibalah dua unit mobil pemadam kebakaran, sehingga dengan dibantu dibantu kesigapan warga, api pun dapat dipadamkan sekitar pukul 09.00 Wib." Kerugian diperkirakan Rp 200 juta lah, ini baru perkiraan kita, belum dapat kita pastikan," papar Mantan Kapolsek Kampar kiri. (arief)

Berita Lainnya

Index