Atasi Kebakaran Lahan, Pemkab Bengkalis Turunkan Tim Reaksi Cepat

PEKANBARU (RiauInfo) - Bupati Bengkalis H Syamsurizal mengatakan, pihaknya melalui Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda), sudah mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) untuk bergabung dengan tim kecamatan dan perusahaan untuk membantu memadamkan kebakaran lahan sekitar 50 hektar (Ha) yang terjadi di Desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu.

TRC dari kabupaten ini membawa dua unit mobil yang dilengkapi dengan alat-alat penyemprot. “TRC pemadam kebakaran lahan dan hutan yang diturunkan itu, selain untuk membantu tim dari kecamatan dan perusahan, juga ditugaskan untuk mengawasi perkembangan kebakaran lahan agar tidak semakin meluas. TRC terpaksa harus menginap di lokasi sampai batas api benar-benar dapat dikendalikan,” jelas Syamsurizal seperti disampaikan Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri. Pada bagian lain, Syamsurizal mengimbau seluruh lapisan masyrakat di daerah ini untuk tidak membakar ketika membuka lahan. Sebab masalah kebakaran lahan ini menjadi sorotan nasional dan internasional. Jika ada kawasan lahan di daerah ini yang terbakar mengakibatkan kabut asap, negara-negara tetangga akan protes kepada pemerintah Indonesia. “Selain itu, membakar lahan merupakan tindakan melanggar hukum. Jadi bagi masyarakat yang kedapatan membakar lahan, akan dijebloskan dalam penjara. Kita harapkan jangan sekali-sekali membuka lahan dengan cara membakar. Apalagi pada musim kemarau seperti saat ini,” Syamsurizal mengingatkan. Sementara itu, Camat Bukit Batu, Basuki Rahmat membenarkan lahan perkebunan seluas sekitar 50 Ha di Desa Sepahat terbakar sejak Kamis (14/2) lalu. “Saat ini tim pemadam kebakaran (redgam) perusahaan dan Pemkab Bengkalis sudah berada di lapangan dan bekerja keras memadamkan api,” jelasnya. Dikatakan Basuki, berdasarkan laporan yang diterimanya, kebakaran terjadi itu di lahan perkebunan milik warga dan lahan program K2I. “Perkiraaan kita luas lahan yang terbakar diperkirakan sekitar 50 Ha. Saat ini upaya pemadaman terus dilakukan,” ulangnya. Ditambahkan mantan Sekcam Tebing Tinggi Barat ini, lahan program K2I yang terbakar itu. belum ditanami. Sedangkan lahan sawit yang juga merupakan K2I sejauh ini belum tersentuh api. Apalagi saat ini, angin bertiup tidak mengarah ke lahan sawit program K2I Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. “Hingga sekarang, lahan sawit K2I tidak tersentuh api. Karena angin bertiup tidak mengarah ke lahan itu,” terang Basuki. Mengenai upaya pencegahan yang telah dilakukan pihak Kecamatan Bukit Batu agar kebakaran tidak meluas, mantan Sekcam Bukit Batu ini menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi PT Arara Abadi. “Bersama pihak perusahaan, langkah yang kita dilakukan, selain melakukan pemadaman juga mengisolasi api, sehingga tidak luas ke lahan terdekat,” imbuh Basuki seraya mengatakan para petugas di lapangan mengalami kesulitan dalam melakukan pemadaman, karena yang terbakar itu merupakan lahan gambut. Ketika ditanya mengenai penyebab kebakaran Basuki belum dapat memastikannya. “Saat ini fokus kita melakukan upaya pemadaman kebakaran. Nantinya begitu api sudah dipadamkan, akan cari tahu apa penyebab kebakaran tersebut,” kata Basuki.(ak/rls)



Berita Lainnya

Index