"Banyak Hal yang Harus Dipelajari"

PEKANBATU (RiauInfo) - Ketua Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Daerah Aliran Sungai (DAS) Siak, Drs Hendro Susanto, MS menilai, dari hasil kunjungan Pansus Ranperda DAS Siak ke Sungai Bengawan Solo (Solo) dan Sungai Brantas (Jawa Timur) tersebut banyak hal yang harus dipelajari. Pasalnya, salah satu contoh seperti cara bagaimana untuk mengelola suatu suangai dengan baik.

"Memang pada dasarnya mereka tersebut tidak mempunyai Perda. Tapi yang dapat kita contohkan yakni mereka mampu mengelola sungai tersebut dengan baik. Hal inilah yang akan kita contoh," ungkap Hendro kepada RiauInfo di Kantor DPRD Riau, Senin (30/7). Menurut Hendro, jika Ranperda DAS Siak disetujui oleh Menteri Dalam Negeri, secara otomatis Perda DAS Siak yang pertama di Indonesia. Sehingga kemungkinan pansus sangat berhati-hati dengan Perda DAS Siak ini. "Kita tak menginginkan terjadi seperti Perda Karhutla ada pasal yang direvisi," katanya. Pansus Ranperda DAS Siak berencana akan mengundang beberapa komponen seperti perusahaan besar yang ada di Riau, yakni IKPP dan RAPP. "Sehingga kita dapat mempelajari semua ini yang terkandung didalam Perda DAS Siak tersebut. Apalagi perusahaan yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut," jelasnya. Menurut Dinas PU, terang Hendro semua dana mengenai DAS Siak didapat dari dana APBN. Terang Hendro lagi, ada tiga sistem cara pengelola seperti Badan Pengelola Bapedas Sungai Bengawan Solo, Balai Besar Sungai Brantas dan DAS Solo. "Sebenarnya Sungai Bengawan Solo sama halnya dengan Sungai Siak. Jadi, kita berencana akan menata DAS Siak sebaik-baik mungkin. Sehingga tidak ada lagi pencemaran," pungkasnya. (Dd)
 

Berita Lainnya

Index