Banyak Korban Banjir di Pekanbaru Tidak Terima Bantuan

PEKANBARU (RiauInfo): Meski banjir di Pekanbaru sudah surut, namun masalah bantuan untuk para korban banjir yang banyak tidak sampai, kini menjadi pembicaraan hangat. Sebab meski bantuan banyak yang datang, ternyata banyak korban banjir yang tidak pernah menerima bantuan.

Seperti yang diakui Ratna, warga Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, selama dalam pengungsian dia dan keluarga sempat 3 hari tidak makan nasi. "Kami hanya makan mie instan yang diberikan beberapa bungkus dari posko banjir," ungkapnya Rabu (2/4). Dia memang sempat mendengar bahwa pemerintah telah menyerahkan bantuan beras kepada para korban. Namun beras itu terlambat sampainya, bahkan diterimanya ketika air sudah mulai surut. "Itupun kami hanya menerima 1 kg per kepala keluarga," jelasnya. Tidak hanya Ratna, sejumlah korban banjir lainnya juga mengalami hal seperti itu. Seperti Juliana, korban Banjir Kelurahan Pesisir, Kecamatan Limapuluh juga kesulitan pangan. "Saya tidak tahu kemana bantuan beras yang katanya akan diserahkan kepada korban banjir," ungkapnya. Anehnya, disamping ada warga yang tidak dapat bantuan, warga lainnya justru mendapatkan bantuan dalam jumlah banyak. "Tetangga saya pernah mendapatkan 10 ton beras, padahl kami sama-sama menjadi korban banjir," jelasnya heran. Namun syukur saja penderitaan Ratna dan Juliana sudah berakhir. Seiring dengan surutnya banjir di Pekanbaru, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. Disamping itu suami mereka juga sudah bisa mencari nafkah sebagaimana biasa. Kepala Badan Kesejahteraan Sosiak (BKS) Riau, Humizry Husain mengaku sampai saat ini pihaknya sudah menyalurkan sebanyak 35 ton beras kepada para korban banjir di Pekanbaru, "Rasanya bantuan itu sudah mencukupi untuk kebutuhan pangan para korban banjir," jelasnya. Dia sendiri merasa kesal kalau pihaknya disalahkan atas banyaknya korban banjir di Pekanbaru yang kesulitan mendapatkan bahan pangan. "Sebenarnya kami sudah berusaha keras menanganinya, namun jika di lapangan masih ada masalah, itu diluar kemampuan kami," tambahnya. Menurut dia, sebenarnya menangani bencana ini tidak semata-mata menjadi kewajiban BKS, tapi juga jadi kewajiban pihak pemerintah setempat. Pemerintah setempat bahkan harus lebih proaktif lagi dalam menangani para korban.(ad)


Berita Lainnya

Index