Banyak Pedagang Makanan Berbuka Tak Pedulikan Kualitas Dagangannya

PEKANBARU (RiauInfo) - Selama bulan Ramadhan ini banyak ditemukan para pedagang menjual makanan dan minuman berbuka puasa di sepanjang jalan di Pekanbaru. Hanya saja sayangnya sebagian dari mereka banyak yang tidak peduli terhadap kualitas dagangannya.

Ketidakpedulian ini dapat dibuktikan dari adanya bahan makanan berbuka puasa yang sudah sehat lagi untuk dikonsumsi, misalnya sudah kadaluarsa atau basi. Begitu pula halnya dengan minuman, banyak pedagang hanya menggunakan air mentah sehingga sangat buruk dampaknya bagi kesehatan. David (38) salah seorang warga Gobah mengatakan dirinya pernah membeli gulai langkitang (sejenis siput) di sebuah Pasar Ramadhan di Pekanbaru. Dari wujud ketika dijual di Pasar Ramadhan itu tampak membangkitkan gairah, ditambah lagi aromanya yang dapat menitikkan air liur. "Tapi ketika saya beli dan saya santap saat berbuka puasa, ternyata isinya berlendir. Ini jelas langkitangnya sudah mulai basi. Saya dapat pastikan langkitang itu sisa hasil penjualan kemaren yang kemudian dimasukkan lagi dalam kuah gulai sehingga tampak baru kembali," ujarnya. Selain itu, David juga menyayangkan banyaknya makanan dagangan yang tidak dikemas, sehingga saat dijual di Pasar Ramadhan banyak dihinggapi lalat. "Seharusnya agar makanan itu higienis, tidak digelar begitu saja, tapi sudah dimasukkan dalam kemasan, sehingga tidak dihinggapi lalat," tambah dia lagi. Sementara itu Sudirman Ny Listya (32) warga Rumbai juga menilai banyak pedagang makanan dan minuman berbuka puasa di Pekanbaru yang hanya memikirkan keuntungan tanpa menjaga kesehatan dagangannya. Misalnya saja, pedagang minuman banyak yang bahan bakunya menggunakan air mentah. Dia mencontohkan air buah, sangat mudah membedakan mana yang menggunakan air matang dan mana yang air mentah. "Kalau air mentah, kita akan melihat buah-buahnya akan mengapung ke permukaan air. Tapi kalau air matang, buah-buahnya pasti akan tenggelam seluruhnya," jelas dia lagi.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index