Bekerjasama dengan UGM, BKPBM Gelar LKTI Internasional

PEKANBARU (RiauInfo) - Sebagai sebuah fenomena kebudayaan mutakhir, globalisasi melanda hampir semua bangsa yang ada di dunia. Ditopang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, globalisasi sanggup memangkas ruang dan mengerutkan waktu sehingga batas-batas geografis antara satu kawasan dengan kawasan lainnya menjadi semakin meluruh. 

Fenomena tersebut memungkinkan pergerakan manusia lintas kawasan menjadi semakin massif, sehingga persinggungan antara orang-orang dari kawasan dan latar belakang budaya yang berbeda semakin menguat. Hal ini melahirkan dua konsekuensi yang berbeda: pertama, munculnya identitas budaya universal yang tercermin dalam kebudayaan populer; dan yang kedua, tampilnya identitas kebudayaan-kebudayaan lokal sebagai mekanisme resistensi terhadap arus utama globalisasi. Sebagai kawasan yang bersifat multikultur, Asia Tenggara juga tidak luput dari penetrasi globalisasi. Sebagian besar masyarakat Asia Tenggara berasal dari rumpun yang sama, yaitu Melayu, namun persinggungan ekspresi kebudayaan dan orientasi politik-ekonomi yang berbeda dari masyarakat Asia Tenggara di ruang global berpotensi menimbulkan konflik jika tidak dikelola secara tepat. Berangkat dari fenomena di atas, Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) bekerjasama dengan Pusat Studi Sosial Asia Tenggara Universitas Gadjah Mada (PSSAT-UGM) menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Internasional dengan tema “Dunia Melayu Asia Tenggara: Globalisasi dan Multikulturalisme” (ASEAN Malay World: Globalism and Multiculturalism). Tujuan utama dari diselenggarakannya LKTI ini adalah untuk menjaring kajian-kajian tentang dinamika budaya Melayu ASEAN di era globalisasi dalam perspektif multikulturalisme. Selain itu, melalui LKTI ini juga diharapkan mampu memperkaya wacana tentang isu-isu multikulturalisme di Asia Tenggara. Untuk menampung berbagai macam perspektif, LKTI ini menawarkan beberapa tema, di antaranya: “Peran ASEAN dalam Membangun Multikulturalisme”, “Wajah Melayu Populer”, “Globalisasi dan Politik Identitas Melayu”, “Diaspora Melayu”, dan “Isu Gender dalam Dunia Melayu Modern”. Panitia penyelenggara LKTI menyediakan total hadiah sebesar Rp 25.000.000 dan tropi penghargaan. Adapun rincian hadiahnya adalah sebagai berikut: juara I menerima hadiah sebesar Rp 10.000.000, juara II Rp 7.000.000, juara III 5.000.000, dan juara IV Rp 3.000.000. Secara resmi LKTI dibuka pada tanggal 15 Agustus 2008, sedangkan penerimaan naskah karya tulis paling lambat tanggal 5 Januari 2009. Adapun syarat dan ketentuan lomba secara lebih lengkap dapat dilihat di portal www.melayuonline.com dan www.pssat.ugm.ac.id. Para pemenang lomba selanjutnya akan diumumkan pada tanggal 28 Februari 2009 diwww.melayuonline.com dan www.pssat.ugm.ac.id, sedangkan penyerahan hadiahnya akan dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2009.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index