Bupati Minta Dinas Terkait Melakukan Tindakan Konkrit

BENGKALIS (RiauInfo) – Agar tidak terjadi korban pada manusia, baik bupati Bengkalis H Syamsurizal maupun Wakil Bupati H Normansyah Abdul Wahab meminta dinas instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah konkrit dan cepat terkaitnya dengan ditemukannya sejumlah unggas yang dinyatakan terinfkeksi flu burung atau avian influensa (AI).
“Meskipun unggas yang terdeteksi positif flu burung itu baru berdasarkan hasil uji lapangan. Namun karena tingkat akurasi cara yang digunakan mencapai 90 persen, maka kepada dinas terkait untuk segera melakukan berbagai langkah agar virus tersebut tidak sampai menular kepada manusia,” jelas Syamsurizal dan Normansyah seperti disampaikan Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri, di ruang kerjanya, Senin (5/4) kemarin. Dijelaskan Johan, berdasarkan laporan pihak Dinas Pertanian dan Peternakan yang diterima bupati dan wakil bupati, dari ratusan unggas yang mati mendadak di Kecamatan Bengkalis dan Mandau, untuk Kecamatan Bengkalis 20 ekor diantaranya dinyatakan positif. Sedangkan di Mandau setakat ini baru diketahui hanya 2 ekor. Terkait dengan kebijakan Pemkab Bengkalis yang akan memusnahkan unggas, khususnya yang berkeliaran di kawasan pemukiman, Johan kembali menegaskan bahwa Pemkab Bengkalis tidak akan memberikan ganti rugi satu rupiah pun kepada pemiliknya. Adapun maksud pemusnahan unggas dimaksud, katanya, bertujuan dan merupakan salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus flu burung di daerah ini. Karena, unggas domestikasi (ternak) juga diketahui menjadi salah satu sumber penyebar virus dimaksud. “Demi kebaikan bersama dan untuk mencegah timbulnya korban manusia, kepada seluruh lapisan masyarakat diharapkan sepenuhnya mendukung kebijakan tersebut. Bukan malah sebalinya. Selain itu, mengingat keterbatasan petugas yang dimiliki Pemkab Bengkalis, alangkah baiknya jika unggas dimaksud dengan kesadaran yang tinggi dimusnahkan sendiri oleh pemiliknya,” harap Johan. Pada bagian lain, tambah Johansyah, baik bupati maupun wakil bupati juga meminta seluruh camat dan jajarannya melakukan tindakan serupa. “Lebih-labih para camat yang di wilayahnya ditemukan unggas yang dinyatakan positif flu burung,” ujar Johan. Lebih jauh Johan menjelaskan, hingga setakat ini di Kabupaten Bengkalis belum ditemukan terjadi kasus penularan virus flu burung dimaksud dari unggas ke manusia. Penularannya baru sebatas sesama unggas. “Pemusnahan unggas dimaksud tujuan untuk mencegah jangan sampai virus itu tertular ke manusia. Karena bagaimana pun nyawa seseorang jauh lebih berharga,” imbuh Johan. Mengutip sejumlah referensi, Johan mengemukakan bahwa virus flu burung ini selain dapat menular melalui udara, juga dapat melalui kontak langsung lewat makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. “Selain telur dan daging unggas harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi untuk menghindari penularan, kebersihan diri juga perlu dijaga dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Demikian pula kebersihan tubuh dan pakaian, juga harus dijaga,” imbuh Johan, mengingatkan. Masih menurut Johan, sepengetahuannya virus flu burung dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. “Karena itu, tangan harus dicuci dengan bersih sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah,” katanya. Untuk mengurangi resiko penularan, ujar Johan, unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal dan para pemilik peternakan harus dijauhkan dari pemukiman warga. “Sesuai instruksi bupati, seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Bengkalis dilarang memelihara unggas di areal pemukiman warga. Sampai saat ini instruksi itu belum dicabut dan tetap berlaku,” kata Johan.***
 

Berita Lainnya

Index