PEKANBARU (RiauInfo) - Kehadiran televisi memang selalu menjadi masalah bagi perkembangan anak. Sebab banyak siaran-siaran televisi yang belum layak ditonton anak-anak, jadi suguhan sehari-hari bagi anak-anak. Akibatnya mental dan perkembangan jiwa anak-anak jadi terganggu.
Hal ini diungkapkan Ayah Edi, Pakar Holistik Learning dari Jakarta dalam seminar motivasi berthema "3 Langkah Membangun Diri" yang digelar Radio Smart FM di Hotel Jatra, Pekanbaru. Seminar ini juga menghadirkan Nanag Qasyim Yusuf, salah seorang promotor yang juga dari Jakarta.
Menanggapi pertanyaan salah seorang peserta tentang kenapa cucunya sering menirup sikap dan perilaku orang-orang yang ditontonnya di televisi, Ayah Edi mengatakan memang itulah dampak buruk dari pengaruh TV bagi anak-anak.
Dia menyebutkan, keberadaan televisi memang jauh lebih buruk dampaknya bagi anak-anak ketimbang surat kabar. "Tapi di zaman sekarang orang tidak bisa lepas dari media televisi. Semua orang saat ini memiliki televisi di rumahnya masing-masing," ujarnya.
Upaya yang tepat menghindari anak dari pengaruh televisi adalah dengan selalu mendampinginya menyaksikan siaran televisi. "Kita yang menentukan siaran televisi mana yang cocok mereka tonton. Jadi jangan dibiarkan anak-anak menonton sendiri," ujarnya.
Dengan cara seperti ini, menurut dia, anak-anak tidak sempat lagi menyaksikan siaran-siaran televisi yang bisa mempengaruhi mental dan jiwa mereka. "Kita sebagai orangtua memang harus lebih memperhatikan mereka," tambah dia lagi.(ad)
