Dewan Pers Terima 1200 Pengaduan

PEKANBARU (RiauInfo) - Setelah bergulirnya era reformasi di Indonesia, pertumbuhan Parpol, LSM, Ormas terus mengalami perkembangan pesat. Senada hal tersebut pertumbuhan media cetak, elektronik juga tidak ketinggalan.

Hal ini terbukti hingga saat ini media cetak yang beredar sebanyak 829 buah, 2000 penyiaran radio dan 80 siaran Televisi. Pertumbuhan media pers ini memicu timbulnya berbagai masalah terkait pers. Saat ini terhitung 1200 pengaduan masuk ke meja Dewan Pers. Wakil Ketua Dewan Pers Pusat Leo Batubara, mengatakan hal tersebut, Selasa (31/7) pada acara sosialisasi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan mekanisme hak jawab, di Hotel Quality Komplek perkantoran Riau Center, Pekanbaru. Sebelum era reformasi, terang Leo, keberadaan surat kabar media cetak dan elektronik sangat kecil. Ini terlihat hanya 289 surat kabar cetak waktu itu, penyiaran radio sebanyak 740 buah dan 6 siaran Televisi. “Dari banyaknya surat kabar dicetak, hanya 20 persen jumlah penduduk Indonesia sebagai pembaca teratur, 90 persen merupakan pendengar Radio dan 80 persen penonton televisi,” ujar Leo Batubara. Sementara itu, kata Leo Batubara, apabila melihat pertumbuhan dan perkembangan media tersebut, tentu mereka memerlukan pembiayaan yang baik. Dari sejumlah surat kabar cetak, 30 persennya media yang telah sehat bisnis, sedang 70 persen merupakan media yang hilang timbul. Selain itu, lanjut Leo Batubara, dari media penyiaran Radio yang sehat bisnis hanya mencapai 10 persen, sedang penyiaran Televisi hanya 34 buah penyiaran dinilai sebagai media sehat bisnis. (Surya)
 

Berita Lainnya

Index