Diknas Setujui Perluasan SMPN 30

PEKANBARU (RiauInfo) - Tampaknya keinginan masyarakat Rumbai untuk mempertahankan keberadaan SD 024 tampaknya semakin mengecil. Hal ini ditandai dengan disetujuinya oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) untuk memperluas keberadaaan SMPN 30 yang kebetulan berdekatan dengan SDN 24. Kendati demikian, protes warga, khususnya wali murid tetap berjalan.

Hal ini terlihat saat kunjungan lapangan yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Rabu (23/7) ke sekolah tersebut untuk melakukan mediasi antara Dikpora dan warga. Tentu saja momen ini tidak disiakan warga. Berbagai kata protes pun dilayangkan. Menurut salah seorang wali murid yang juga warga setempat mengatakan, kebijakan yang diambil Dikpora itu hanya akan menyulitkan dan menambah masalah. Pasalnya, SDN 021 tersebut sangat terbatas dan tidak akan mampu menampung siswa eks SDN 024 yang kini berjumlah 132 orang. Selain itu ada juga permasalahan jarak tempuh yang cukup jauh. Dari paparan warga diketahui, penduduk yang ditinggal di sekitar sekolah tersebut lebih kurang 2000 orang. Diantara mereka, cukup banyak yang berumur belum masuk sekolah. Dan ini harus disiasati. Kalau sekolah yang ada (SDN 021, red) tidak mampu menampung bagaimana dengan anak-anak calon SD. Warga khawatir, justru akan menimpulkan masalah dikemudian hari. Selain itu ungkap warga, mengenai sepinya jumlah siswa yang saat ini hanya berjumlah 132 orang, itu disebabkan adanya isu beberapa tahun lalu yang dilontarkan pihak tertentu untuk menutup SDN 024. Akhirnya, setelah ragu, banyak wali murid yang tidak mau mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut. Sementara pihak Dikpora beralasan, karena sepinya peminat siswa yang bersekolah di SD tersebut. Karena SMP 30 yang kebetulan ada di sebelah SD 024, serta SMP yang memang dinilai sangat tidak memadai untuk standar sekolah menengah itu akan menambah ruangan. Meski demikian, para warga yang hadir tetap mengajukan protesnya. Sementara pertemuan ini bukan penyelesaian, melainkan hanya sebatas dengar pendapat saja. Seusai pertemuan tersebut, kepada Riau Info Ketua Komisi III Muhammad Padri AR mengungkapkan akan mencoba mencari jalan keluar hingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Hanya katanya, tentu saja bukan sebagai pihak eksekutor melainkan hanya usulan kepada intansi terkait. Setakat ini, Padri memang tidak memungkiri akan kurangnya efesiensi dan keepektifan proses mengajar, dimana untuk kelas I saja hanya ada 20 orang. Realita seperti ini sangat tidak seimbang dengan jumlah guru yang ada.(muchtiar)

Berita Lainnya

Index