Diperiksa KPK, Luman Edy Mengaku Tak Ditanyai Soal Mark Up

PEKANBARU (RiauInfo) - Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Lukman Edy akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemaren. Dia diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran yang didanai APBD Riau 2003.

Pemeriksaan terhadap Lukman Edy ini menjadi berita utama sejumlah harian terbitan Pekanbaru Selasa (13/11) ini. Metro Riau misalnya dengan judul berita "KPK Periksa Lukman Edy" menyebutkan saat pemeriksaan itu Lukman Edy mengaku tim penyidik tidak menanyai soal dugaan mark up pengadaan mobil kebakaran itu, tapi hanya dikenal apakah dirinya kenal Saleh Djasit. Sedangkan Riau Mandiri dalam berita berjudul "KPK Periksa Lukman Edy" menyebutkan tim penyidik mencecar Lukman dengan 20 pertanyaan seputar proses pengambilan keputusan dan pencairan anggaran pengadaan mobil pemadam kebakaran itu. Lukman datang ke KPK tanpa menggunakan mobil kementerian. Hal yang sama juga jadi headline Tribun Pekanbaru berjudul "5 Jam Lukman Edy Dicecar Penyidik". Menurut harian ini, sebenarnya Lukman Edy dipanggil KPK sejak minggu kemaren, namun tidak bisa hadir karena sedang bertugas ke daerah. Dalam kesempatan itu dia membenarkan pengadaan mobil pemadam kebakaran itu merupakan keputusan dewan. Beredarnya beras yang diputihkan dengan menggunakan zat kimia Clorin menjadi berita utamaPekanbaru Pos berjudul "Awal! Pemutih dalam Beras". Harian ini menyebutkan beras itu masih beredar di sejumlah daerah di Jawa, namun untuk di Riau belum ditemukan kasus tersebut. Sementara itu Riau Tribune mengutip pernyataan Ketua DPRD Riau drh Chaidir yang menyebutkan tidak ada unsur politis dalam penyidikan kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran tahun 2003 yang menyeret mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit. Berita itu berjudul "Tak Ada Unsur Polisi". Rakyat Riau hari ini berita utamanya tentang aksi unjuk rasa yang dilakukan Forum Masyarakat Peduli Keadilan (FMPK) Kabupaten Kampar untuk memprotes aksi penembakan yang dilakukan polisi terhadap masyarakat Desa Simalinyang. Berita itu berjudul "Copot Kapolres Kampar". Sedangkan Media Riau berita utamanya tentang harapan Ketua DPRD Riau drh Chaidir agar Pemprov Riau melakukan tindakan cepat dalam mengatasi wabah flu burung yang saat ini makin mengkhawatirkan. Berita itu berjudul "Chaidir: Pemprov Riau Harus Bertindak". Pekanbaru MX hari ini mengangkat berita penangkapan terhadap dua PNS yang terlibat bisnis ekstasi sebagai berita utamanya. Dalam berita berjudul "Dua PNS Bisnis Ekstasi Dibekuk" menyebutkan kedua PNS itu yakni Enta Syahriwan (38) PNS di Dinas Kehutanan Pelalawan dan Kasmi (45) Tata Usaha SMPN 10 Sukajadi, Pekanbaru. Sementara itu Riau Pos headlinenya hari ini tentang penyerahan Medali Demokrasi yang diterima Presiden SBY dari Presiden Internasional Association of Political Consultans (IAPC) Ben Goddard. Berita itu berjudul "Medali Demokrasi untuk RI".(Ad)

Berita Lainnya

Index