Dirampok dan Dibunuh, Mayat Nenek Dibuang ke Sungai

PEKANBARU (RiauInfo) - Seorang nenek bernama Hj Zuraidah, warga Jalan Pepaya Gang Pepaya, Pekanbaru disiksa, dirampok dan dibunuh oleh sopirnya sendiri. Mayatnya kemudian dibuang dilempar ke sungai dan hingga kini belum ditemukan.
Berita ini menjadi headline Pekanbaru Pos edisi Rabu (6/5) berjudul "Mayat Nenek Dibuang ke Sungai" Harian ini menyebutkan pelaku pembunuhan itu berhasil diringkus petugas Polsekta Sukajadi setelah dilakukan penyelidikan selama lebih kurang satu bulan. Berita pembunuhan juga jadi headline Pekanbaru MX hari ini. Namun harian ini memfokuskan pada terbunuhnya toke sawit di Desa Batas, Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu. Dia dibunuh oleh kawanan rampok yang beraksi di rumahnya, Selasa (5/5) sekitar pukul 03.00 Wib. Berita berjudul "Toke Sawit Tewas Dibantai Rampok". Statemen Kepala Biro Perlengkapan yang akan menarik paksa mobil dinas anggota DPRD Riau membuat anggota DPRD Riau Tommy Rusli Idar meradang. Dia mengatakan masa jabatan anggota DPRD Riau belum berakhir, jadi tak mungkin mobil dinas ditarik saat ini. Berita ini menjadi headline Koran Riau berjudul "Sesalkan Statemen Karo Perlengkapan, Tommy Meradang". KPK tidak 'mati gaya' setelah ketuanya Antasari Azhar masuk penjara terkait kasus pembunuhan. KPK bahkan langsung membuat gebrakan dengan menetapkan mantan GM PLN tahun 2004-2008 sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PLN Jawa Timur (Jatim). Berita ini menjadi headline Metro Riau hari ini berjudul "KPK Langsung Menggebrak". Sementara itu berita utama Riau Mandiri hari ini tentang pengakuan Antasari bahwa dia mengenali Rhani Juliani, sebagai caddy di Maodernland Golf, Banten. Bahkan dia sudah kenal sejak tiga tahun silam. Berita ini berjudul "Antasari Akui Kenal Rhani". Sedangkan headline Tribun Pekanbaru hari ini terseretnya nama Kombes Wiliardi Wizar dalam kasus pembunuhan Nasrudin. Padahal dia tak kalah besar dari Antasari, sebab dia adalah perwira yang memiliki prestasi mentereng di Mabes Polri. Berita itu diberi judul "Saya Ingin Naik Pangkat". Harian Riau Pos lebih tertarik pada berita perpecahan yang terjadi di tubuh Partai Golkar menjelang Pilpres ini. Saat ini ada enam kader Golkar yang berpeluang menantang JK di Pilpres. Keenamnya diperbolehkan bersaing untuk jadi calon wapres bagi SBY. Berita berjudul "Golkar Terbelah din Pilpres".(ad)

Berita Lainnya

Index