PEKANBARU (RiauInfo) - Tekanan rendah Samudera Hindia atau Barat pulau Sumatera meningkatkan pusaran angin dan konvergensi di sejumlah wilayah Sumatera. Sehingga cuaca buruk dan angin kencang kerap melanda pesisir barat pulau Andalas tersebut. Cuaca buruk dan angin kencang itu meningkatkan gelombang perairan pesisir barat Pulau Sumatera mencapai 2 hingga 3 meter hari ini.
Gelombang setinggi itu akan mempengaruhi pelayaran khususnya bagi nelayan yang menggunakan kapal-kapal kecil untuk melaut. Keadaan itu menyusul wilayah Pulau Sumatera umumnya mendapat bagian musim hujan dalam bulan ini.
Kumpulan awan dan pusaran angin masih luas menutupi sejumlah wilayah Pulau Sumatera. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Pekanbaru, Blucer Dolog Saribu melalui staf analisa Warih mengatakan, tekanan rendah Samudera Hindia menjadi penyebab utama meningkatnya peluang hujan dan ketinggian gelombang laut di Sumatera tersebut.
BMG menangkap gelombang 2 hingga 3 meter itu terjadi di sepanjang pesisir Barat pulau Sumatera, mulai dari daerah pesisir barat provinsi Aceh hingga pesisir barat provinsi Lampung. Keadaan ini perlu diwaspadi oleh nelayan yang menggunakan kapal-kapal kecil untuk melaut hari ini.(Surya)
.jpg)
