GEMA Riau Tolak Surat Pembebasan OPM Dari Amerika

PEKANBARU (RiauInfo) - Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan Wilayah Riau menggelar unjuk rasa, Sabtu (16/08) di Pekanbaru. Puluhan massa menyuarakan tidak setuju dengan surat dari 40 orang anggota Kongres AS kepada presiden RI. GEMA menilai surat tersebut bentuk intervensi AS yang ingin memecah NKRI. 

Surat dari AS itu meminta presiden SBY membebaskan tanpa sarat dua tokoh gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dimana tokoh OPM Filep Karma dan Yusak Pakage pada 2005 divonis hukuman 15 dan 10 tahun penjara. Keduanya terbukti terlibat dalam kasus makar pengibaran bendera Bintang Kedjora di Lapangan Trikora, Abepura Papua pada 1 Desember 2004 lalu. Aksi GEMA Riau tersebut berlangsung di bundaran kantor walikota Pekanbaru hingga longmarch ke gedung RRI Pekanbaru sekitar pukul 10.00 WIB. GEMA Riau akhirnya meminta siaran langsung kepada RRI Pekanbaru atas suara mereka tersebut. Dalam pernyataannya Gema Riau menilai; 1.Surat AS tersebut adalah bukti nyata campur tangan AS atas urusan dalam negeri Indonesia, sehingga berarti juga adanya dukungan AS terhadap gerakan separatis OPM tersebut. 2.Meminta presiden RI dan seluruh jajaran pemerintahan menolak tegas tekanan AS tersebut dan tetap dalam pendirian menghukum tokoh OPM. 3.Seruan bagi umat Islam, khususnya di Papua untuk merapatkan barisan dengan umat Islam seluruh Indonesia dan menolak rancangan negara Kafir untuk memecah NKRI tersebut. 4.Bagi umat Kristen, baik di Papua dan Indonesia, agar tidak mau dihasut oleh kaum Kafir yang menginginkan gerakan separatis. Selain itu, GEMA Riau juga menyuarakan dukungan terhadap keputusan MUI Pekanbaru yang menolak pemberian penghargaan kepada pelacur serta menolak bentuk-bentuk porno aksi yang menghalalkan segala cara dalam mencari rezeki. Aksi GEMA berakhir menjelang tengah hari dan puluhan massa GEMA membubarkan diri dengan tertib.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index