Gubri Ajukan RAPBD ke DPRD Riau Sebesar Rp4,358 T

PEKANBARU (RiauInfo) - Gubernur Riau HM Rusli Zainal, SE,MP secara resmi mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) kepada DPRD Riau, dalam Rapat Paripurna DPRD Riau, Senin (10/12). Bahwa RAPBD Riau tahun 2008 ini sebesar Rp 4,358 Triliun. Sedangkan defisit yang mencapai Rp897 Miliar dapat tertutupi oleh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa). 

Dalam sambutan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, HR Mambang Mit mengatakan pendapatan daerah diperkirakan sekitar Rp 3,460 T lebih yaitu mengalami penurunan sebesar Rp 105,881 M lebih atau 2,96 persen jika dibandingkan tahun 2007 yang jumlahnya sebesar Rp 3,566 T. Adapun penyebab penurunan pendapatan daerah dikarena penurunan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperkirakan sebesar Rp 1,087 T lebih yaitu mengalami penurunan sebesar Rp 16,617 M lebih, jika dibandingkan tahun 2007 yang jumlahnya mencapai Rp1,104 T. Dasar lain dengan penurunan tersebut berasal dari pengurangan dana perimbangan yang diperkirakan hanya sekitar Rp 2,373 T lebih atau mengalami penurunan sebesar Rp 69,264 M lebih dibandingkan tahun 2007 dengan jumlahnya mencapai Rp 2,442 T lebih. "Penurunan itu diakibatkan menurunnya Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditetapkan akan ditransfer sebesar Rp 198,375 M lebih atau mengalami penurunan sebesar Rp 79,283 M lebih, jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2007 sebesar Rp 277,659 M. Sedangkan untuk kebutuhan daerah disampaikan berjumlah Rp 4,358 T lebih yaitu mengalami penurunan sebesar Rp 26,425 T lebih dari tahun lalu yang dianggarakan sebesar Rp 4,384 T lebih," terangnya. Terang Mambang lagi, dari jumlah dana belanja tersebut untuk pos belanja tidak langsung telah dialokasikan sebesar Rp 1,543 T lebih dan mengalami kenaikan sebesar Rp 172,238 M lebih jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2007 sebesar Rp 1,371 T lebih. Kenaikan itu diakibatkan dari meningkatnya belanja pegawai dan anggaran jenis belanja pegawai, dan jenis belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa yang dialokasikan anggarannya sebesar Rp 75,32 M lebih atau mengalami kenaikan sebesar Rp 38,67 M lebih jika dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 36,65 M lebih. Sedangkan untuk belanja hibah tahun anggaran 2007 belum kita dialokasikan anggarannya. Namun untuk tahun 2008 mendatang telah dialokasikan sebesar Rp255,967 M. Pada sisi lain belanja bantuan sosial untuk tahun 2008 mengalami penurunan sebesar Rp 189,711 M lebih dari Rp 447,83 M tahun 2007 menjadi Rp 258,119 M lebih pada tahun 2008.Kemudian untuk pos belanja langsung telah dialokasikan anggarannya sebesar Rp 2,814 T lebih atau mengalami penurunan sebesar Rp 2,814 T lebih atau mengalami penurunan sebesar Rp 198,663 M lebih jika dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 3,013 T lebih. Silpa Bisa Tutupi Defisit Terjadinya defisit yang cukup besar sekitar Rp 897,412 M lebih, bisa ditutupi dengan Silpa. Dimana penerimaan pembiayaan yang diperkirakan sebesar Rp 1,034 T lebih adalah dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya yang mencakup dari penghematan belanja dan sisa dana kegiatan yang diperkirakan sampai dengan akhir tahun belum dapat diselesaikan. Termasuk juga dana perimbangan yang diperkirakan baru ditransfer oleh pemerintah pusat pada akhir bulan Desember 2007. Sementara itu, Gubri mengakui RAPBD Riau tahun 2008 mengalami penurunan. "Penurunan ini bukan saja terjadi di Riau, melainkan terjadi secara Nasional. Semua akibat pengurangan DAU. Yang jelas saat ini kita (Riau) tak berandai-andai. Walaupun adanya penurunan tidak berpengaruh kepada yang lain seperti Bidang Pendidikan. Anggaran pendidikan tetap 20 persen," katanya optimis. Sedangkan Ketua DPRD Riau,Drh H Chaidir MM juga merasa sangat optimis pelaksanaan RAPBD tahun 2008 akan bisa dilaksanakan. Karena selain pendapatan juga masih ada kelebihan dari Silpa tahun berjalan. "Kita saat ini lebih memfokuskan target ke Dinas yang mengalami penurunan. Semuanya itu perlu kita pertanyakan. Saya himbau Dispenda dapat mengiventaris semua Satker yang ada. Sehingga kinerja Satker tidak turun lagi ditahun mendatang," katanya mengakhiri. (Dd)
 

Berita Lainnya

Index