Harga Anjlok, Puluhan Usaha Batu Bata di Kulim Terancam Tutup

PEKANBARU (RiauInfo) - Puluhan usaha batu bata tradisional yang terdapat di Kulim, Kecamatan Tenayan Raya terancam tutup. Hal ini disebabkan sejak lebaran lalu harga batu mata turun, sehingga mereka tidak bisa lagi menutupi biaya produksinya. 

Menurut beberapa pengusaha batu bata, penurunan harga bahan bangunan ini anjlok sangat rendah. Jika sebelumnya harga batu bata di pasaran mencapai Rp230 per buah, kini turun menjadi Rp 170 buah. Bahkan ada kemungkinan harga tersebut akan terus turun. Wage, salah seorang pengusaha batu bata kepada RiauInfo, Senin (27/10) mengatakan selain harga anjlok, pihaknya juga harus menghadapi semakin sepinya pembeli. "Akhir-akhir ini memang terasa pembeli batu bata semakin sepi," jelasnya. Padahal sebelumnya, menurut dia, pembeli yang datang ke tempatnya cukup banyak. Malah kadang kala batu batanya belum masak dibakar, pembeli sudah memesannya dalam jumlah banyak. Tapi sekarang sudah sebulan dibakar, batu batanya masih bertumpuk di tungku karena tak ada pembeli. Hal yang sama juga diakui Nono, perusaha batu bata lainnya. Dia menyebutkan kondisi usaha batu batanya akhir-akhir ini semakin sulit saja. "Selain harga anjlok, pembelinya sudah semakin sepi," ungkap ayah dua orang anak ini. Dia menyebutkan kalau kondisinya terus seperti ini dapat dipastikan akan banyak usaha batu bata yang tutup. Sebab tingkat harga saat ini hanya cukup untuk untuk menutupi biaya produksi, bahkan terkadang kurang. Sedangkan untungnya tidak ada sama sekali.(ad)

Berita Lainnya

Index