Harga Mahal dan Kemasan Masih Belum Menarik

PEKANBARU (RiauInfo) - Saat ini Riau sedang gencar-gencarnya mengembangkan makanan khasnya sebagai oleh-oleh buat tamu yang datang ke daerah ini. Namun sayang harganya masih terasa mahal, dan kemasannya pun belum bisa menarik minat para tamu untuk membelinya.

Beda halnya dengan oleh-oleh dari Sumatera Barat ataupun Jawa Barat. Kedua daerah ini berhasil mengembangkan sejumlah makanan khasnya menjadi oleh-oleh berharga murah dan dengan kemasan yang sangat menarik para tamu untuk membelinya. "Masalah tingginya harga memang menjadi kendala utama bagi oleh-oleh asal Riau untuk dibeli para tamu," ujar David (39) warga Jakarta yang ditemui RiauInfo, Minggu (18/11) saat berbelanja oleh-oleh di Pasar Bawah, Pekanbaru. Dia membandingkan dodol kedondong dengan dodol bandung yang harganya sangat jauh lebih mahal. "Kalau dodol bandung kita bisa membelinya dengan harga Rp 7.000 perkilogram, tapi dodol kedondong harganya sampai Rp 15.000 satu kotak yang isinya tidak sampai satu kilogram," jelasnya. Begitu pula dengan makanan lainnya juga terasa mahal. Misalnya saja keripik nenas yang isinya hanya 150 gram dijual dengan harga Rp 12.000. "Tingginya harga makanan inilah yang membuat oleh-oleh asal Riau masih kurang diminati para tamu disini," jelasnya. Dia juga berpendapat kemasan makanan itu juga harus diperhatikan. Sebaiknya makanan yang akan dijadikan oleh-oleh itu dikemas dengan baik sehingga akan menimbulkan ketertarikan para tamu untuk membelinya. Namun begitu David yang mengaku menghabiskan waktu kecilnya di Pekanbaru merasa bangga juga karena Riau sudah punya makanan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh. "Tentunya ini akan sangat bagus jika terus dikembangkan lagi seperti yang dilakukan di Sumbar dan Jabar," tambahnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index