INTEGRATED FARMING SYSTEM (IFS) TRAINING RAPP Latih 21 Kelompok Tani dari Empat Kabupaten

PEKANBARU (RiauInfo) - PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) melalui Community Development (CD) Department kembali mengadakan Pelatihan Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming System / IFS) yang diikuti 35 petani binaan dari 21 desa di Kabupaten Pelalawan, Siak, Kampar dan Kuantan Singingi (Kuansing). Pelatihan yang berlangsung selama tujuh hari ini bertempat di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) RAPP, yang dimulai kemarin Senin (21/3).
Pembukaan Pelatihan angkatan VII ini dihadiri oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Perlindungan Tanaman (KBPPT) Kabupaten Pelalawan, Edi Sismanto, Ketua KTNA Kabupaten Pelalawan, Bustami yang tak lain merupakan anggota kelompok tani binaan RAPP tahun 2000, Deputy Direktur CD RAPP, Imron Rosyadi, Manajer Program IFS, Sundari Berlian. Edi Sismanto dalam sambutannya menyebutkan bahwa platihan ini sejalan dengan Lima program pemerintah yang berpedoman pada peningkatan apartur, infrastruktur, pelayanan kesehatan, transportasi, dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. ”Kami berharap, program CD Perusahaan dapat bersinergi dengan program pemerintah. Sehingga ekonomi petani dapat meningkat, maka dari itu mari sama-sama kita membina dan melatih, agar pemberdayaan kelompok tani bisa terangkat,” ujarnya. Suhaimi, salah seorang peserta yang juga merupakan pengasuh panti asuhan anak yatim Darussalam kecamatan Pangean, Kuansing menjelaskan, selama ini Ia beserta anak asuh telah bertani sayuran untuk memenuhi kebutuhan para penghuni panti. Namun dirasakan hasilnya belum optimal, karena mereka belum memahami pola bertani yang benar. ”Dengan adanya pelatihan yang diberikan oleh CD RAPP ini, saya berharap ilmu yang saya dapat dapat diterapkan dalam mengelola lahan di sekitar kami. Selain itu tentu saja ilmu ini akan saya tularkan kepada pengurus serta anak asuh, mudah mudahan dengan pola bertani yang benar kami dapat mencukupi kebutuhan di panti juga dapat dijual ke pasar sehingga memberikan pemasukan bagi Panti dan Yayasan” harapnya. Sementara itu, Imron Rosyadi mengatakan, pelatihan IFS tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan para petani tentang bagaimana mengelola lahan dengan baik, disamping itu petani juga mendapatkan ilmu dalam mengelola pertanian yang terintegrasi atau terpadu dengan perikanan. ’’Ini bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan dan membuktikan bahwa kami ingin maju dan berkembang bersama masyarakat.” Tutur Imron. Selain program IFS, Imron juga menerangkan bahwa perusahaan juga melaksanakan 7 program lainnya yang turut mendukung dalam pengembangan masyarakat sekitar sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Diantaranya Program Small Medium Enterprise (SME’s), Program Infrastruktur Sosial, Program Pendidikan (beasiswa), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Pelayanan Kesehatan, Pelatihan Keterampilan (Vocational Training), dan Program Kesukarelawanan Karyawan (Employee Voulunteering).(ad/rls)

Berita Lainnya

Index