Jangan Biarkan Pengusaha Tahu dan Tempe 'Mati Tertelentang'

PEKANBARU (RiauInfo) - Tingginya harga kacang kedelai akhir-akhir ini telah membuat para pengusaha tahu dan tempe di Riau kesulitan menjalankan usahanya. Bila kondisi ini dibiarkan terus, maka lama-lama para pengusaha tahu dan tempe itu bakal tidak bisa menjalankan usahanya dan 'mati tertelentang'.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Riau, Edyanus Herman Halim kepada wartawan Jumat (18/1) di Pekanbaru mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kondisi ini. Dia berharap pemerintah bisa turun tangan dalam menghadapi melambungnya harga kacang kedelai akhir-akhir ini. Menurut dia, pemerintah harus berusaha menstabilkan harga kacang kedelai dengan melakukan operasi pasar. "Kalau operasi pasar tidak segera dilakukan maka harga kedelai akan tetap melambung dan para pengusaha tahu dan tempe akan semakin sulit menjalankan usahanya," jelasnya. Disebutkannya, kalau para pengusaha tahu dan tempe tidak bisa lagi menjalankan usahanya, maka akan muncul pengangguran-pengangguran baru dalam jumlah cukup besar. Ini tentunya, menurut dia, bisa menimbulkan masalah sosial. "Jadi agar masalah ini jangan semakin membesar, pemerintah harus segera turun tangan," ungkapnya. Salah satu cara yang paling tepat, kata Herman Lagi adalah dengan melakukan operasi pasar kedelai agar harga bahan baku utama tahu dan tempe tersebut bisa stabil atau turun. Jangan sampai mahalnya kacang kedelai ini membuat para pengusaha tahu dan tempe bertumbangan.(Ad)


Berita Lainnya

Index