Jawaban Kadispenda Masih Ngambang

PEKANBARU (RiauInfo) - Rapat Panitia Anggaran (Panggar) DPRD Riau dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang diketuai, Ketua DPRD Riau di Ruang Medium Kantor DPRD Riau, Selasa penuh dengan interupsi dari anggota dewan yang hadir.

Pasalnya, beberapa pertanyaan yang dilontarkan anggota dewan, tak mampu dijawab secara logis alias masih ngambang. Dari pantauan di RiauInfo didalam ruang rapat, terlebih dahulu Chaidir memberikan kesempatan kepada Kepala Dinas Pendapatan Riau Tengku Agusri untuk memberikan beberapa macam keterangan. Setelah memberikan keterangan yang lengkap, Ketua DPRD Riau bertanya, terlebih dahulu. Kenapa biaya operasional kendaraan bermotor satu kali diterima. Terus langsung dijawab Kadispenda, karena kita berada diakhir tahun, dan sulit untuk tercapai. "Yang jelas triwulan pertama telah kita lewati. Dan kedua, ketiga akan kita kembalikan. Karena waktunya tidak efektif menurut Dirjen," kata Tengku Agusri. Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh tiga anggota dewan lainnya. Diantaranya Bambang Tri Wahyuno, berapa anggaran yang dipersiapkan untuk satu pos? Berapa jumlah pegawai di Dispenda dan kenapa komputer online di Pos Duri belum dapat berfungsi, apa penyebab semua ini? Kadispenda jawab, untuk anggaran satu Pos di Duri memakan dana sebesar Rp 4,4 miliar tahun anggaran 2006. Kalau masalah komputer ada empat buah, dan satu yang berfungsi. Karena tiga lagi sedang dalam perbaikan. Sedangkan untuk tenaga pegawai lebih kurang 400 orang dari 225 PNS dan 175 PTT. Dua anggota dewan yakni Abu Bakar Siddiq dan Hendra Masdarta juga melontarkan beberapa pertanyaan. Abu Bakar mempertanyakan mengenai laporan Silpa Rp 1,1 triliun dan bagaimana upaya Kadispenda dalam memperjuangkan DBH di Riau? Beberapa pertanyaan yang dilontarkan ini, jawaban yang disampaikan Kadispenda Riau terlalu ngambang. Sehingga keluar kata-kata, "Apakah Kadispenda tak mengerti dengan apa yang telah kita pertanyakan," cetusnya. Taufan Andoso Yakin yang hadir dalam rapat tersebut langsung mempertegas apa upaya Kadispenda untuk dapat meningkatkan Dana Bagi Hasil (DBH) Riau ini. Mendapat pertanyaan yang pedas akhirnya Kadispenda mengatakan, upaya-upaya yang dilakukan telah banyak, tapi belum dapat kontribusi dari Departemen Keuangan. "Sehingg kita sudah setiap saat memperjuangkan DBH ini secara bersama-sama dengan pemerintah Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Mudah-mudahan apa yang kita harapkan dapat tercapai," katanya mengakhiri. (Dd)
 

Berita Lainnya

Index