Joki Beras Sempat Meresahkan Masyarakat Pekanbaru

PEKANBARU (RiauInfo) - Saat ini setiap Bulog mengadakan Operasi Pasar (OP) di Pekanbaru, selalu muncul oknum masyarakat tertentu yang datang membeli beras OP. Beras tersebut bukannya untuk keperluan keluarganya, namun diserahkan kepada oknum pedagang tertentu. 
Oknum masyarakat yang sering dijuluki "joki beras" tersebut mendapat persenan dari oknum pedagang dari pekerjaannya "membeli" beras OP tersebut. Sebab melalui kegiatan seperti ini, oknum pedagang mendapatkan beras dengan harga murah. Hanya saja akibat ulah mereka, masyarakat banyak jadi dirugikan. Karena beras OP yang seharusnya diperuntukkan buat masyarakat tak mampu, ketersediaannya jadi sangat terbatas, karena sebagiannya jatuh ke tangan oknum pedagang. Hal ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat di Pekanbaru. "Tidak hanya masyarakat saja yang resah, kami juga ikut prihatin atas ulah para pedagang yang memanfaatkan joki beras itu," ungkap Kabid Pelayanan Publik Bulog Riau, Drs Djaman Rambey di Pekanbaru. Untuk itu, pihaknya telah berusaha keras dalam menghadapi praktik perjokian beras OP itu. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian, kelurahan dan pihak kecamatan. "Tanpa bekerjasama dengan pihak kepolisian dan pihak pemerintahan, akan sulit mengantisipasi praktik joki tersebut, karena personil kami di lapangan sangat terbatas jumlahnya," ungkap dia. Disamping itu, pihaknya juga telah membuat kebijakan dengan membatasi penjualan untuk setiap orang pembeli, yakni hanya 13,5 kg per orang. Selain itu setiap pembli juga harus dilengkapi kupon yang dikeluarkan oleh kelurahan. Dengan adanya sistem seperti ini diharapkan tidak semua orang bisa membeli beras, dan pembelian beras tidak bisa dilakukan secara berulang-ulang. "Cara ini bisa menghilangkan praktik joki beras," ujarnya lagi.(Ad)

Berita Lainnya

Index