Kadis Dikpora Pekanbaru Nyaris Tewas

PEKANBARU (RiauInfo) - Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Pekanbaru Syahril Munaf, Jumat pagi (4/5) nyaris tewas, karena ditusuk seorang pria tidak dikenal di rumahnya. Nyawanya dapat diselamatkan setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru. 
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Suara Karya, pagi sekitar pukul 07.45 Wib Syahril Munaf yang berdomisili di Jalan Kampar itu sedang bersiap-siap akan berangkat ke kantornya. Saat akan naik ke mobil bersama sopirnya, dia dihampiri seorang pria yang tidak dikenal. Pria tersebut datang dengan alasan mau minta tanda tangan. Belum diketahui tandatangan untuk apa yang dimintanya. Tapi karena pria tersebut terkesan sangat membutuhkannya, maka Syahril Munaf mempersilahkannya masuk ke rumah dan dia kembali masuk ke rumah. Namun tiba-tiba saja pria itu mengeluarkan pisau dari dalam tasnya dan langsung menusuk bagian perut pejabat Pekanbaru itu. Habis menusuk korban, pria tak dikenal tersebut melarikan diri. Sementara akibat tusukan itu Syahril Munaf roboh ke lantai dengan perut berlumuran darah. Melihat kejadian itu, sopir yang sudah bersiap-siap di dalam mobil langsung berlari menemui Syahril Munaf. Tanpa pikir panjang korban dilarikannya ke Rumah Sakit Awal Bros untuk segera diselamatkan. Untunglah di rumah sakit, korban segera mendapatkan penanganan sehingga nyawanya dapat diselamatkan. Untuk menyelamatkan nyawa korban, tim dokter di RS Awal Bros terpaksa melakukan operasi. Sampai saat ini korban masih dirawat secara intensif di bagian ICU RS Awal Bros. Sementara di sekitar ruangan tersebut sejumlah polisi tampak berjaga-jaga. Kapolsekta Limapuluh, Pekanbaru, AKP Aridoni kepada wartawan mengakui kasus upaya pembunuhan terhadap Kadis Dikpora Pekanbaru itu. "Kami saat ini sedang menangani kasus tersebut dan berusaha menangkap pelaku dalam waktu secepatnya," ungkap dia. Untuk sementara ini, menurut dia, pihak polisi telah memeriksa sopir korban selaku saksi satu-satunya dalam peristiwa ini. Tapi untuk sekarang ini belum banyak yang bisa diperoleh dari keterangan saksi, karena sopir tersebut tidak melihat pelakunya. "Saat dimintai keterangannya, si sopir mengaku tidak sempat melihat pelakunya, karena waktu itu fikirannya hanya terfokus untuk membantu korban dan melarikannya ke rumah sakit," jelasnya. Penanganan lebih lanjut kasus ini akan diserahkan kepada Poltabes Pekanbaru.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index