Kasus Flu Burung Di Riau Meningkat Dua Kali Lipat.

news1956PEKANBARU (RiauInfo) - Gubernur Riau diwakili Kepala Dinas Kesehatan Riau Dr. Taswin Yakob mengungkapkan kasus suspek flu burung (avian flu) di Riau setahun terakhir meningkat dua kali lipat, dan telah merenggut dua nyawa. Hal itu diungkapkannya ketika membuka Simposium Nasional Avian Flu, Asap dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Anak di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Senin (13/8). Seminar yang ditaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Riau tersebut diikuti 300 peserta, terdiri dari dokter, pengelola rumahsakit dan paramedis se-Indonesia. Turut hadir Ketua Umum PP IDAI dan sejumlah pejabat terkait. Dipaparkan, cepatnya perkembangan wabah tersebut tercermin dalam data tahun 2005 dimana tercatat baru 5 kabupaten/kota yang unggasnya positif H5N1 (terkena flu burung), dan menjangkiti dua kasus suspek flu burung pada manusia. Namun setahun kemudian virus H5N1 sudah melanda 10 kabupaten/kota di Riau. Dari kasus itu, enam orang terinfeksi suspek flu burung. Bahkan yang lebih ironis lagi, sepanjang enam bulan pertama tahun 2007 sudah dilaporkan terdapat sembilan kasus suspek pada manusia, dimana tiga diantaranya termasuk kasus konfirmasi (gawat). Dari tiga kasus konfirmasi tadi, dua diantaranya dinyatakan meninggal. “Keadaan ini menunjukkan betapa cepatnya penyebaran penyakit flu burung dan tingginya akibat kematian yang diakibatkannya”, ujar Gubernur. Karena itu dia mengharapkan, untuk mencegah meluasnya kasus flu burung, diperlukan kerjasama, baik antara masyarakat dinas peternakan, dinas kesehatan, serta stake holder yang bergerak di bidang kesehatan dan peternakan. “Simposium ini hendaknya dapat melahirkan butir-butir pemikiran yang bermanfaat bagi upaya kita bersama dalam menanggulangi dampak flu burung dan asap terhadap kesehatan anak baik di tingkat nasional maupun di Riau sendiri,” katanya. Sementara itu Ketua IDAI Cabang Riau dr H Riswandi SpA menyebutkan,dalam simposium ini tampil enam pembicara. Tiga orang dokter anak yang ahli dalam penanganan penderita flu burung dan tiga lainnya piawai dalam penanganan penderita penyakit akibat bencana kabut asap. Ketua panitia dr Elmi Ridar SpA menambahkan, dua hari berturut-turut, sebelum simposium, telah digelar tiga pelatihan untuk peserta, yakni manajemen flu burung, manajemen tuberkulosis, dan APRC di FK UNRI. (Tony)
 

Berita Lainnya

Index