Kemiskinan Riau Bakal Naik dari 11 menjadi 32 Persen

PEKANBARU (RiauInfo) Anjloknya harga sawit akhir-akhir ini tidak pelak lagi membuat banyak petani sawit di Riau jatuh miskin. Hal ini berdampak dari naiknya angkat kemiskinan di Riau yang sebelumnya hanya tercatat 11 persen, kini menjadi 32 persen. 

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Riau, Soesilo di Pekanbaru terkait masih anjloknya harga buah sawit saat ini. Dia mengatakan naik pesatnya angka kemiskinan ini disebabkan jumlah warga Riau yang berkecimpung dalam bidang persawitan ini sangat besar. Dia menyebutkan, untuk saat ini saja jumlah petani sawit di Riau sudah mencapai 941 ribu kepala keluarga. Jumlah ini belum termasuk yang bekerja sebagai pendodok sawit, pembersihan pohon sawit, dan transportasi buah sawit dan sebagainya. "Jadi kalau anjloknya harga sawit ini berlangsung berbulan-bulan, maka dapat dipastikan orang-orang yang berkecimpung di usaha sawit akan jatuh miskin," ujarnya. Kendati selama ini mereka memiliki saving uang, tapi karena anjloknya sawit dalam waktu lama, uang tersebut pasti akan terpakai juga. Terkait hal itu, dia berharap pemerintah pusat memberikan kemudahan bagi investor untuk mendirikan industri yang menggunakan bahan baku CPO di dalam negeri. Kalau bahan baku CPO itu termanfaatkan di dalam negeri, tentunya produksi CPO tidak lagi tergantung pada permintaan luar negeri. "Dengan demikian buah sawit yang diproduksi para petani akan termanfaatkan secara maksimal sehingga dengan sendirinya harga akan bisa terdongkrak," jelasnya. Dia menyebutkan, kalau kondisi masih tetap seperti sekarang ini dia memperkirakan anjloknya harga sawit akan terus terjadi sampai 6 bulan mendatang.(ad)

Berita Lainnya

Index