Korban Dugaan Penipuan Istri Wagubri Mengaku Diteror Lewat SMS

PEKANBARU (RiauInfo) - Kasus dugaan penipuan yang melibatkan Wan Alizam, istri Wakil Gubernur Riau Wan Abubakar terus berbuntut panjang. Bahkan kali ini korban yang melaporkan dugaan penipuan itu ke Poltabes Pekanbaru merasa ketakutan karena diteror. 
Joshua Hutapea SH selaku kuasa hukum korban pelapor Andi Herlina (34) warga Sialang Bungkuk Pekanbaru mengatakan kliennya telah menerima teror melalui SMS yang belum diketahui secara pasti siapa yang mengirimnya. Dalam SMS teror yang diterima sehari setelah dia menjadi saksi pelapor kasus dugaan penipuan tersebut, berisi ancaman akan menyerang dan membakar rumah Andi Herlina serta tidak akan mengembalikan uang investasinya. Namun Joshua tidak menyebutkan nomor pengirim SMS teror yang ditujukan kepada kliennya itu. "Kami belum bisa memberikan nomor telepon tersebut sekarang ini," ujarnya. Sementara itu Fredy Nainggolan SH kuasa hukum Andi Herlina yang lain mengatakan bahwa kliennya yang menerima teror tersebut saat ini statusnya adalah saksi pelapor, bukan korban pelapor seperti selama ini diberikan di sejumlah media massa. Dikatakannya, Andi Herlina adalah saksi pelapor dari korban pelapor Ernita Komarudin (34) warga Jalan Kuantan 5 Pekanbaru yang diduga menjadi korban penipuan istri Wakil Gubernur Riau Wan Elizam. Meski demikian menurut dia, Andi Herlina juga salah seorang anggota perusahaan Multi Level Marketing (MLM) UFO yang untuk wilayah Pekanbaru yang diketuai Wan Alizam. "Akibat kena ancaman teror, kini dia dalam kondisi ketakutan," ujarnya. Sementara itu Kapoltabes Pekanbaru Kombes Pol Drs Syafril melalui Kasat Reskrim Kompol Trunyodo WA mengatakan pihaknya saat ini sedang mempelajari kasus dugaan penipuan yang melibatkan istri pejabat tinggi di Riau ini. Dikatakannya dalam waktu dekat ini pihaknya akan melayangkan surat pemanggilan terhadap Wan Elizam, selaku pihak yang dilaporkannya, guna mendapatkan keterangan darinya. "Kita akan memanggilnya guna mendapatkan keterangan dari yang bersangkutan," ujarnya. Menyinggung SMS teror yang diterima saksi pelapor, dia mengatakan belum menerima laporan ancaman lewat SMS tersebut. Namun kalau pihaknya menerima laporan tersebut, pasti akan tetap ditindaklanjuti juga. (Ad)
 

Berita Lainnya

Index