Korban Perampasan Tanah Ada Yang Tenggak Baygon

PEKANBARU (RiauInfo) - Korban penggusuran tanah ada yang bunuh diri minum racun serangga. Hal ini dipicu oleh putus asa akibat tidak punya lahan lagi pasca penggusuran paksa lahan miliknya di Desa Kota Garo, Tapung Hilir, Kampar oleh oknum suruhan seorang tuan tanah.

Saat ini ratusan korban mengungsi di lingkungan kantor DPRD Riau. Perampasan tanah dan lahan warga tersebut terjadi dua tahun lalu. Sedikitnya 277 kepala keluarga dipaksa meninggalkan rumah dan lahan yang mereka tempati. Tuan tanah yang bernama Aseng Naga alias Budianto keturunan Tiaongha ini mengaku mengantongi surat kuasa pemilikan tanah dari bupati Kampar. Warga Kota Garo Kampar terpakasa mengungsi akibat keadaan mereka yang telah bertahan tinggal di tenda-tenda darurat selama dua tahun terakhir sejak hak mereka dirampas tuan tanah yang bernama Budianto tersebut. "Kami mau tinggal dimana? Rumah kami kan sudah dirobohkan dengan ekskavator oleh oknum suruhan Budianto dua tahun lalu,"ujar seorang warga benama Yusuf kepada RiauInfo, Selasa (10/06) di depan kantor DPRD Riau, Pekanbaru. Menurut Yusuf, warga yang minum baygon tersebut merasa putus asa karena untuk memiliki tanah di Kota Garo itu korban menjaul tanahnya di kampung. Namun melihat kenyataan tanah yang dibelinya diambil orang dengan cara paksa bahkan ancaman, maka dia pulang kampung lagi. Saat sampai di kampunya itu dia kian putus asa, stres dan malu tidak punya apa-apa lagi, lalu nekat minum racun serangga hingga tewas.(Surya)


Berita Lainnya

Index