PEKANBARU (RiauInfo) - Komisi Pemberantasan Korupsi boleh saja mengatakan kedatangannya ke Riau dalam rangka memberikan workshop kepada DPRD di beberapa daerah seperti Pekanbaru, Siak, Kampar. Namun seiring itu, KPK juga siap memanjangkan antenanya untuk memantau perkembangan Pilkada di Riau, termasuk Pilgubri yang hanya tinggal beberapa bulan.
Seperti halnya yang diakatakan Plt KPK Prof DR Syamsa Ardisasmita kepada wartawan. Menurut Ardisasmita, anggaran yang digunakan partai politik dalam kampaye ini perlu dikaji oleh Komisi Pembrantasan Korupsi, karena ini ada indikasi mengarah kearah tindak korupsi.
Katanya, dalam kampaye politik banyak usaha yang dilakukan partai dalam mencari anggaran untuk mendukung operasional kampanye. Tentunya, ini perlu diselidiki.
Pada kampenye sering muncul istilah investor Partai politik menanamkan saham. Biasanya, setelah parpol menang, maka tentu ada hitungan-hitungan seperti harus membayar sejumlah dana yang dikeluarkan sebelumnya baik dalam bentuk uang tunai maupun bentuk proyek.
Namun permasalahan yang mendasar adalah kata Ardisasmita, dari mana uang bantuan yang telah didapatkan dari ratusan juta hingga milyaran rupiah. Ini tentu harus ada ketranspranan agar rakyat tidak merasa dibohongi.
Karena itu kata Ardisasmita kembali kepokok tujuan, disinilah kami mengharapkan fungsi dan peran DPRD sebagai kontrol sosial termasuk pada Pilkada. Karena salah satunya juga anggaran didapat dari partai politk yang mendukungnya.(muchtiar)
