Lagi, KAID Pertemukan Bayi dengan Ibunya

PEKANBARU (RiauInfo) - Masih ingatkan,12 September 2008 yang lalu, bayi lahir premature dengan berat badan 1,6 kg, asal luar Pekanbaru yaitu dari Perawang yang dilarikan ke Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan intensif di RSIA (Rumah Sakit Ibu dan Anak) Eria Bunda?. 

Tiga bulan mendapatkan perawatan spesialistis Anak, akhir nya bayi yang kemudian dipanggil manja Ricky oleh para perawat, akhirnya tumbuh sebagai bayi sehat dengan berat badan mencapai 3,6 kg. Masalah yang timbul,yaitu biaya perawatan yang mencapai Rp 34 juta tak bisa di tebus oleh orangtua Ricky, buruh dodos sawit, sehingga bayinya belum boleh dibawa pulang. Disinilah KPAID Pekanbaru ambil peran untuk mempertemukan kedua pihak,dengan berpedoman yaitu ”Demi kepentingan terbaik anak”. Perjanjian diteken dengan meterai. Orangtua Ricky berjanji akan mengangsur melunasi utangnya tersebut, tapi ternyata sampai saat ini tak ada tanda tandanya, sebut Dr.H. Dja maris Munthe dari pihak RSIA Eria Bunda via telephon menghubungi KPAID Ko ta Pekanbaru, tutur Dr.H.Ekmal Rusdy dalam rilisnya ke wartawan Jumat (14/11). Pada malam HUT IDI 27/10 ,pemilik RSIA Eria Bunda yang juga Sp.OG yaitu Dr.Eemdah Ril menyatakan bahwa, memang hal ini adalah resiko dari pihak RS. "Walau kami bukan RS yang bersifat keagamaan, namun tetap menyisihkan sebahagian pendapatan Dokter untuk kepentingan kaum tak punya," ujar Emdah Ril. Perbuatan mulia ini mendapatkan acungan jempol dari Ekmal Rusli, yang dulunya memberi izin mendirikan RSIA tersebut saat menjabat Kadinkes Prvinsi Riau. Selanjutnya 3-minggu yang lalu, datang lagi menemuinya di rumah, warga jalan Cipta Karya Tampan, melaporkan adanya bayi usia 7-bulan, dilarikan oleh bapaknya sendiri bernama Sony,dan konon dititipkan pada keluarganya yang juga kebetulan sedang menyusukan bayinya. "Hal ini saya suruh datang ke kantor KPAID Pekanbaru saja untuk di proses oleh Ketua Pokja Pengaduan yaitu bapak Yuliantony.S.Pi. Dengan arif dan bijak, KPAID Pekanbaru kembali menyelesaikan masalah yang sudah memasuki minggu ketiga, karena dikhawatirkan berakibat fatal bagi anak pertama pasangan Novia dengan Sony yang sehari hari buka usaha bengkel las di Cipta Karya tersebut, namun sejak peristiwa ini, sulit untuk ditemui. Alhamdulillah, tepatnya tanggal 8 November kemaren simungil Iqbal dapat dipertemukan kembali dengan ibunya, walau penyerahan ini tak dilakukan oleh sang bapak, tapi oleh sang mertua. Hal ini disebabkan karena pasangan muda ini belakangan sering beda pendapat, namun yang menjadi korban, tetap si bayi.(ad)

Berita Lainnya

Index