LEWAT ADISUCIPTO Petugas Pos AURI Tendang Motor Pengendara

PEKANBARU (RiauInfo) - Ditutupnya jalan Adisucipto sebagai jalan umum, membuat penjagaan di pos-pos di wilayah komplek AURI diperketat. Sehingga, jika ada warga yang tak berkempetingan melewati jalur yang dulunya lintas antar kota ini, maka disuruh memutar kembali, dan ada juga harus menerima tendangan. 

Seperti halnya yang dialami Surya, salah seorang warga Tangkerang yang kini bekerja di salah satu perusahaan swasta, motornya harus rela ditendang petugas penjagaan pada pos dekat simpang menuju bandara SSK II. Namun sebelumnya sempat juga mendengarkan ocehan dan cercaan pertanyaan dari petugas tersebut.Menurut Surya, waktu itu sekitar pukul 20.30 Wib ia dari Marpoyan hendak menuju jalan HR Sobrantas Panam Pekanbaru. Ia memutuskan untuk melewati jalan Adisucipto yang jarak tempuhnya jauh lebih singkat dari pada melewati Arifin Ahmad. Namun setelah tiba di depan pos penjagaan, ia diberhentikan petugas yang lengkap memakai seragam Auri dan mempertanyakan alasan melalui jalur tersebut. Surya yang belum tahu tentang adanya pelarangan untuk umum, hanya menjawab mau ke Panam. Petugas yang langsung emosi itu lalu bertanya lagi siap kau? Surya pun hanya menjawab kerja swasta pak. Setelah itu petugas itu mengatakan lagi, kau tidak tahu dilarang melewati jalan ini, bagi yang tidak berkempetingan. Tapi entah kenapa, tiba-tiba petugas itu pun menendang motornya sambil menyuruh mutar kembali jalur lain. Menurut Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Sondia Warman dirinya bisa memahami atas apa yang dilakukan pihak AURI tentang penutupan jalan Adisucipto dari umum. Apalagi saat melintas itu pada malam hari diatas pukul 20.00 Wib. Mengingat banyaknya objek vital yang terdapat di sekitar jalur ini. Namun tindakan penendangan yang dilakukan petugas AURI itu cukup kita sesalkan. Karena citra TNI saat ini sudah berbeda dengan dahulu. Karena itu Sondia mengaharapkan jika tetap ada warga yang mencoba melintas jalan ini, khususnya pada malam hari sebagaiknya tetap ditegur saja dan memberikan pengertian tentang penutupan itu. Sehingga, citra kurang baik atas penutupan jalur yang sebelumnya sering dipakai sebagai jalur lintas warga, direspon positip. Langkah ini dinilai lebih efektif dalam memberikan pengertian dari pada marah-marah apalagi sampai menendang. Akhirnya citra TNI pun kembali buruk, ujar Sondia saat dijumpai di ruang kerjanya Selasa (28/10). Selain itu, lagi Sondia mengharapkan kepada pihak AURI untuk tetap membuka untuk umum, khususnya kepada mereka yang punya kepentingan jalur tersebut. "Kalau rumah mereka ada di areal komplek AURI, mau bagaimana. Mestinya orang seperti ini tetap diberikan jalan mengingat tidak ada akses jalan lainnya," katanya. (muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index