Lima Tahun Mendatang Pariwisata Hasilkan Devisa Rp 280T

image JAKARTA (RiauInfo) - Presiden Joko Widodo telah menetapkan Pariwisata sebagai sektor andalan penghasil devisa. Dalam 5 tahun ke depan atau 2019 diharapkan menghasilkan devisa Rp 280 triliun, memberikan kontribusi pada PDB nasional 8 persen, menciptakan lapangan kerja bidang pariwisata 13 juta orang dan kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta serta pergerakan wisatawan nusantara 275 juta. Harapan Presiden Joko Widodo itu disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran pers Rakornas Kepariwisataan ke-ll di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (28 April). Menpar mengemukakan, selain menetapkan target devisa 5 tahun mendatang, Presiden juga berharap indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.  "Untuk tahun 2016, target kami untuk Wisman 12 juta wisman dan 260 juta pergerakan Wisnus. Kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional sebesar 5 persen, serta jumlah lapangan kerja yang diciptakan sebanyak 11,7 juta tenaga kerja," ujar Menpar. Ia menilai, target wisman dan wisnus yang ditetapkan tahun ini tidak mudah, apalagi target yang diberikan Presiden. Namun demikian, hal itu dinilai Menpar tidaklah terlalu berat jika bisa dikerjakan secara bersama sama dengan semua kalangan. Karena itu, dalam rangka mempersatukan bahasa dan tekad, digelarlah rakornas yang mengambil tema bahasan "Sinergi Pusat dan Daerah". Menurut Menpar kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan; kalangan pemerintaha, akademisi, pelaku bisnis, media dan praktisi maupun komunitas pariwisata. "Membangun sinergitas yang baik dengan semua stakeholder pariwisata ini menjadi kunci dalam mewujudkan target 2016." Ujar Menpar menambahkan. Tahun depan, kata Menpar, program pembangunan kepariwisataan telah mengamanati 14 program prioritas nasional dimana 3 urutan teratas prioritas nasional adalah pembangunan antar kelompok pendapatan, pembangunan pariwisata, dan pembangunan Perkotaan. Dengan ditetapkannya pariwisata sebagai program prioritas nasional, alokasi anggaran pariwisata 2017 meningkat Rp 5,4 triliun menjadi Rp 7,9 triliun. Dengan meningkatnya alokasi anggaran tersebut, Menteri berharap, target pariwisata akan cepat tercapai, begitu juga kualitas dan daya saing pariwisata di tingkat global. Rakornas Kepariwisataan itu dilangsungkan selama 2 hari, diikuti utusan Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kota se Indonesia, juga sejumlah gubernur, anggota Komisi X DPR, serta undangan lainnya. (Herman Ami)

Berita Lainnya

Index