Masyarakat Lakukan Restorasi Semenanjung Kampar

PEKANBARU (RiauInfo) - Hari ini masyarakat Teluk Meranti bersama Greenpeace, Jikalahari dan Yayasan Mitra Insani mulai melakukan restorasi atau pemulihan ekologi kaya karbon di Semenanjung Kampar, Riau, Sumatera. Kegiatan ini termasuk pembendungan kanal yang sudah dilakukan untuk melindungi gambut dan dimulainya penanaman sembilan ribu bibit pohon di areal gambut yang rusak dan rentan terbakar.
Masyarakat Teluk meranti yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Semenanjung Kampar (FMPSK) berinisiatif melakukan rehabilitasi yang selama dua bulan terakhir menyemai anakan bibit di pusat perlindungan gambut Teluk Meranti, Pelalawan. Hari ini enam ribu bibit pohon akan ditanam oleh masyarakat dan aktifis Greenpeace untuk restorasi ekosistem Semenanjung Kampar. Dua minggu sebelumnya, masyarakat Teluk Meranti membangun dam di kanal di Tanjung Sesenduk dalam upaya melindungi gambut dari kekeringan dan kehancuran. “Kami melakukan Restorasi Semenanjung Kampar karena kami ingin hutan ini lestari. Ketergantungan kami pada hutan bukan hanya untuk sumberkehidupan, tetapi juga untuk budaya. Restorasi ini adalah bukti bahwa masyarakat serius untuk perlindungan hutan. Pemerintah harus mendukung upaya ini dan mengambil tindakan untuk menghentikan penghancuran hutan dan kerusakan gambut,” kata Ketua FMPSK, Deli Saputra. Sejak 2007, masyarakat Teluk Meranti bersama sejumlah LSM seperti Mitra Insani, Jikalahi dan Greenpeace setidaknya sudah membendung 23 kanal di Teluk Binjai dan Teluk Meranti untuk menghentikan pencemaran sungai dari kekeringan gambut. “Penyelamatan Semenanjung Kampar ini sudah menjadi komitmen masyarakat sejak beberapa tahun terakhir karena pola kehidupan yang sangat tergantung pada hutan dan sungai yang ada di kawasan Semenanjung Kampar,” kata Direktur Mitra Insani, Zainuri Hasyim.(ad)

Berita Lainnya

Index