Masyarakat Riau Jakarta Dukung Sukses PON

JAKARTA (RiauInfo)- Masyarakat Riau di Jakarta menghimbau semua pihak untuk bersama-sama mensukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Tahun 2012 di Bumi Lancang Kuning. Berbagai persoalan yang kini membelit pelaksanaan PON jangan sampai mengganggu proses pelaksanaan PON itu sendiri. “Penunjukan Riau sebagai tuan rumah PON adalah sebuah kehormatan. Oleh karena itu, masyarakat Riau di Jakarta sangat mendukung agar pelaksanaan PON sukses, meski saat ini kita sama-sama mengetahui ada masalah hukum yang terjadi. Namun jangan sampai masalah hukum ini mengganggu apalagi menghambat pelaksanaan PON, karena ini menyangkut marwah masyarakat Riau,” tegas Sekjen Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ) Azis Tablig usai menggelar dialog tentang PON yang digelar Badan Penghubung Provinsi Riau, di Hotel Acacia, Jakarta, Selasa (19/6). Hadir sebagai pembicara Ketua Harian PB PON XVIII Tahun 2012 Dr Syamsurizal SE MM dan Kepala Penghubung Tarmizi Natar Nasution. Dalam pada itu, Syamsurizal dalam paparannya menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada korupsi satu senpun di PON. Di PB PON sendiri, ungkapnya, sudah berkali-kali dilakukan pemeriksaan baik oleh inspektorat maupun BPKP. “Kita minta diperiksa kalau ada dana-dana yang salah penggunaannya. Sampai detik ini, tidak ada satu senpun korupsi di PON,” tegas pria yang juga Kepala Inspektorat Provinsi Riau itu. Masalah ada anggota Dewan yang tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu, Syamsurizal mengatakan bahwa uang yang diberikan kepada anggota Dewan itu bukanlah uang PON, tapi dari pihak ketiga. “Kita harus pahami ini,” ulasnya seraya menyerahkan proses hukum sebagaimana mestinya. Namun memang, Syamsurizal mengakui, akibat timbulnya masalah hukum itu, ada semacam traumatik secara psikologis sehingga membuat pelaksanaan PON agak terganggu. “Banyak yang takut bekerja, karena khawatir kena periksa (KPK), akhirnya kegiatan tidak jalan,” akunya. Di sisi lain, tegas Syamsurizal, ada juga pihak-pihak tertentu yang memang tidak ingin pelaksanaan PON sukses. “Banyak fitnah yang muncul. Padahal sebenarnya hanya karena kurang paham. Ada yang bertanya, kok pembangunan main stadium menghabiskan sampai Rp900 miliar, di tempat lain hanya Rp400 atau Rp500 miliar. Ya iyalah, silahkan saja dibandingkan. Main stadium yang kita bangun KW 1, sementara yang lain mungkin KW 3 atau KW 4, ya tentu saja lebih murah,” ucap mantan Bupati Bengkalis itu. Syamsurizal memastikan bahwa iven olahraga seperti PON pasti akan mendatangkan multiplayer effect bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, tidak sepantasnya kalau ada masyarakat yang menolak apalagi ingin menggagalkan PON. “Masyarakat yang akan rugi kalau PON gagal, bukan saya atau Gubernur Riau!” tegasnya. Untuk mempromosikan PON, dalam waktu dekat Badan Penghubung juga akan menggelar acara jalan santai bersama kantor-kantor perwakilan seluruh Indonesia di TMII. “PON ini adalah gawe nasional, karena semua provinsi ikut terlibat. Oleh karena itu, kita akan ajak kantor-kantor perwakilan provinsi yang ada di Jakarta untuk bersama-sama mensukseskan PON,” tegas Kepala Badan Tarmizi. (rls)
 

Berita Lainnya

Index