PEKANBARU (RiauInfo) - Ragam terompet telah dijual. Hal ini menandakan makin dekatnya pergantian tahun baru Masehi dari tahun 2008 ke 2009. Seiring dengan itu pula, para pedagang terompet musiman pun makin mudah dijumpai di jalanan Pekanbaru.
Seperti biasanya, bagi pedagang musiman terompet, momen pergantian tahun Masehi sangat dinanti-nantikan. Sebab, memalui momen ini, para pedagang bisa menambah penghasilannya dari usaha rutinitasnya.
Khaidir (51) misalnya. Pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan ini berharap, melalui dagangan terompet ini, bisa menambah penghasilannya yang tidak menentu. Bahkan demi keefektifan kerjanya sebagai kuli tersebut, istri dan dua orang anaknya saling bergantian menjaga jualan.
"Mudah-mudahan, usaha penjualan terompet ini bisa menambah pendapatan keluarga. Jika saya bekerja bangunan, maka istri dan dua orang anak yang menjaganya," katanya sambil melayani pembeli yang ada di jalan Subrantas Penam Pekanbaru.
Meski usaha ini telah digelarnya tiga hari yang lalu, namun ia mengaku, belum ada terompet terjual banyak. Bahkan pada hari pertama, hanya satu terompet saja yang berhasil dijual. Sedangkan sepanjang hari ini baru terjual Lima terompet, dari delapan terompet yan berhasil ia jual.
Terompet yang dijual bervariasi. Mulai jenis biasa yang berbentuk limas Rp3.500, terompet naga Rp8000, terompet raja, Rp9000. Ratusan terompet yang dijual tersebut dibelinya dari pengerajin terompet dengan harga yang disesuaikan dengan bentuk terompet.
Hal yang sama juga dikatakan Buyung, penjual terompet musiman yang kesehariannya adalah seorang pedagang rokok di jalan Subrantas Panam. Usaha jual terompet ini baru dilakukannya hari ini. Agar usaha dagangan rokoknya tetap jalan, maka istri yang bertugas menjaganya.
Diakuinya, penjualan terompet memakai becak dengan cara keluar masuk perumahan masyarakat yang dilakukannya dari pagi tadi telah berhasil menjual 10 terompet.
"Ya alhamdlillah, dengan cara ini ekonomi jadi terbantu," ujarnya Minggu (28/12). (muchtiar)
