Mitra Bina RAPP Desa Penyengat Studi Banding Tanaman Jahe

SIAK (RiauInfo) - Guna meningkatkan pengetahuan mengenai budidaya tanaman jahe, PT.Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengajak para petani Kelompok Tani (Poktan) Mitra Bina CD RAPP di Desa Penyengat, Sungai Rawa dan Rawa Mekar Jaya di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak untuk melakukan Studi Banding ke petani jahe gajah di Desa Kondur Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti beberapa waktu lalu.
Prospek usaha Jahe Gajah memiliki masa depan yang cukup cerah, baik di dalam maupun luar negeri. Selain dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan dan minuman, juga untuk kosmetika dan bahan baku dalam kegiatan industri. Semakin pesatnya kegiatan industri obat-obatan tradisional dan modern, industri industri lain juga bermunculan dengan menggunakan bahan baku jahe. Dengan begitu permintaan komoditi ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selama ini RAPP secara aktif memberikan pembinaan dan pendampingan baik secara teknis maupun non teknis, seperti penguatan dalam berorganisasi kepada Poktan tersebut, antara lain Poktan Bina Harapan dan Perwiritan dari Desa Penyengat, Poktan Rawa Teladan dari Desa Rawa Mekar Jaya serta Poktan Harapan Bersama dari Desa Sungai Rawa. Dari ujicoba yang dilakukan dengan sistem pertanian tradisional, hasil yang didapat sungguh diluar dugaan. Keuntungan yang diperoleh dari pasar lokal dan juga pasokan pada pedagang di Selat Panjang, Kepulauan Meranti cukup menjanjikan akan prospek jahe gajah ini. Sehingga budidaya jahe gajah ini mendapatkan perhatian dari Pemerintah, baik di Desa itu sendiri maupun di Kecamatan. Melalui Dinas Pertanian Kecamatan dan Kabupaten, sekarang sudah dilakukan kerja sama pembinaan dan pendampingan dengan PPL Kecamatan Sungai Apit yang bertugas di Desa tersebut. Suroso, CD Coordinator Region Siak mengatakan bahwa program ini adalah bagian dari kepedulian sosial perusahaan di bidang Pertnian untuk meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat. ”RAPP mengharapkan Kecamatan Sungai Apit khususnya tiga desa di atas akan menjadi sentral Jahe di tahun mendatang.” ujar Suroso. Kepala Desa Kondur, Juremi mengatakan desa Kondur sedang kewalahan menjadi pemasok jahe, karena menjadi satu-satunya pemasok Jahe di Selat panjang. Ia menghimbau agar daerah lain menangkap peluang ini, terutama daerah yang mempunyai kondisi alam yang sama dengan Desa Kondur. Menurutnya tidak hanya Jahe yang bisa tumbuh di daerah kami ini melainkan sayuran juga bisa tumbuh dan berkembang. ”Yang penting jika punya niat dan berusaha pasti Allah akan memberikan jalan.” jelas Juremi. Caecalia Mardiati SP dari Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sungai Apit menambahkan bahwa ajang studi banding ini sangat praktis dan lebih mengena dibanding dengan belajar di ruangan.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index