MNCTV Ajak Pelajar SMA Diskusi “Negeri Para Nabi”

image JAKARTA (Riauinfo) - Setelah sukses digelar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dan Masjid Raya Bintaro, Jakarta, diskusi program “Negeri Para Nabi” kembali digelar di SMA & SMK Panglima Besar Soedirman, Cijantung pada  Kamis, lalu. Diskusi dihadiri narasumber Syekh Fikri Thoriq, ustadz yang sekaligus menjadi pembawa acara program Negeri Para Nabi, Hasan Bisri selaku Produser Eksekutif program MNCTV, dan perwakilan Yayasan Panglima Besar Soedirman, Nurhasan. Nessa dari Humas MNCTV dalam siaran persnya yang diterima Riau Info di Jakarta kemarin menyebutkan, kegiatan diskusi ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi program Negeri Para Nabi yang tayang  setiap hari selama bulan Ramadan di MNCTV, pada pukul 05.30 WIB. Ustadz Fiqri Thoriq dan Hasan Bisri banyak berbagi cerita tentang pengalaman mereka mengunjungi Masjid Al Aqsha. Kepergian mereka untuk membuat program Negeri Para Nabi di Masjid Al Aqsha dan sekitarnya berdasar pada Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda “Janganlah engkau bersusah payah bepergian jauh, kecuali di tiga masjid, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al Aqsha.” Tim Negeri Para Nabi hanya memiliki waktu terbatas untuk membuat 30 episode yang tayang sepanjang Ramadan di MNCTV. Namun berbekal doa yang terus dipanjatkan, begitu banyak kemudahan yang dirasakan tim Negeri Para Nabi hingga akhirnya dapat pulang dengan selamat dan membawa visual yang memadai. Kepergian ke Masjid Al Aqsha yang notabene merupakan wilayah konflik juga memberikan pengalaman tersendiri. Ketegangan selama melewati petugas pengamanan pun menjadi cerita unik dibalik pengerjaan Negeri Para Nabi. Tak hanya di Masjid Al Aqsha, Ustadz Syekh Fiqri Thoriq dan tim juga mengunjungi tempat tempat lain yang pernah disinggahi Para Nabi dan sahabatnya seperti Laut Mati, Petra di Jordania, Hebron, dan Bukit Zaitun. Tak hanya berdiskusi serta mendapatkan informasi dan siraman rohani, murid-murid SMA & SMK PB Soedirman kelas X  dan XI yang juga sedang melaksanakan penutupan acara pesantren kilat mengaku sangat senang dengan diskusi tersebut. Mereka tidak saja merasa terhibur tetapi dengan sesi tanya jawab dan kuis interaktif mereka merasa wawasan tentang Timur Tengah, khususnya tentang sejarah Islam simasa kenabian semakin bertambah. Terlebih, acara dipandu pembawa acara kondang sekaligus pemain sinetron Hafiz Salim yang dikalangan remaja juga menjadi salah seorang idola. (Herman Ami)

Berita Lainnya

Index