Pasar Marona Siak Belum Hasilkan PAD

PEKANBARU (RiauInfo) - Pasar Marona yang berada di Siak II Kota Pekanbaru sudah beroperasi sekitar 6 bulan. Namun, hingga saat ini pengelolaan pasar yang didirikan oleh warga masyarakat setempat sama sekali tidak memberikan kontribusi bagi kota Pekanbaru. 

Untuk itu anggota Komisi II, Feri Sandra Pardede, Senin (12/1) di Balai Payung Sekaki, meminta agar Pemerintah Kota Pekanbaru melalui dinas terkait, yakni Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Pekanbaru dan dinas tarkait lainnya hendaknya turun ke lokasi untuk meminta kejelasan dari pihak pasar. "Dispenda harus pro aktif untuk mempertanyakan permasalahan ini ke lapangan, termasuk yang berhubungan dengan PAD pasar Marona tersebut. Karena jika mengharap dari masyarakat yang melaporkan hal tersebut, rasanya tidak mungkin," tegasnya. Terkait dengan keberadaan pasar yang berdiri dari inisiatif masyarakat setempat, cukup bagus dan perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah. Namun keberadaannya yang terletak dipinggir jalan raya akan menyebabkan masalah baru dikemudian hari. Seperti kemacetan dan timbulnya terminal bayangan yang hampir terdapat di sudut kota, dan lain sebagainya. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, tambah Ferry, maka dinas terkait harus melakukan koordinasi dengan pengelola pasar. Termasuk ketegasan dinas perhubungan terhadap pemasalahan arus lalu lintas yang merupakan kawasan lintasan ke Siak, Dumai dan beberapa daerah lainnya. "Keberadaan pasar ini cukup bagus, tapi tentunya harus mendapatkan dukungan pemerintah dan lokasinya juga harus tepat dengan tidak menimbulkan efek lain. Misalnya, lebih kedalam tidak dipinggir jalan, dan ada distribusi yang diberikan ke pemerintah kota Pekanbaru," jelasnya. Untuk itu ia berharap, keberadaan pasar yang memang dibutuhkan masyarakat setempat hendaknya berdiri sesuai prosedur yang ada. Termasuk mesti ada kajian terkait dengan dampak negatif lain yang akan ditimbulkan karena keberadaan pasar yang berada di jalan lintas yang menghubungan antar daerah tersebut. (muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index