Pedagang Bendera Mulai Membanjiri Kota Pekanbaru

PEKANBARU (RiauInfo) - Meski perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus masih cukup lama lagi, yaitu 20 hari lagi, tapi sebagian pedagang musiman yang menjual bendera merah putih sudah bertebaran. 

Seperti halnya yang terlihat pada jalan Jendral Sudirman, mulai depan Gedung Dang Merdu hingga membawa ke pasar pusat. Berbagai atribut dijajakan, mulai bendera merah putih yang berukuran kecil, hingga bendera merah putih berukuran jumbo. Selain itu ada juga umbul-umbul serta berbagai atribut yang bernuansa kemerdekaan seperti lambang burung Garuda dan lambang bendera merah putih. Jika anda berminat, tidak perlu repot cukup memarkirkan kenderaan anda sebentar, lalu tanyakan bendera atau atribut lambang apa yang ada inginkan. Setelah itu transaksi pembayaran, bendera pun sudah bisa dipakai. Menurut Rizal pedagang bendera merah putih yang ada di depan bank Mandiri ini sudah menggelar dagangannya sejak hari Sabtu lalu. Dan hingga kini, ia sudah meraup satu juta lebih dari penjualannya. Yang paling diminati hingga saat ini adalah umbul-umbul, oleh sejumlah perkantoran baik pemerintahan maunpun swasta. Untuk bendera merah putih kata Rizal saat ini masih relatif sepi. Seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, untuk bendera merah putih laku keras 10 hari sebelum hari H. Dikatakannya, untuk harga beragam tergantung ukuran. Bendera merah putih ukuran kecil yang biasa dipergunakan di sepeda motor, seharga 3000 rupiah, lebih besar sedikit 6000 rupiah. Sedangkan bendera merah putih yang ukuran jumbo diberi bandrol 45.000 rupiah. Selain itu untuk umbul-umbul 15.000 hingga 20.000 rupiah. Hal senada juga dikatakan pedagang lainnya, diantaranya bernama Ani. Bedanya bendera yang dijualnya sedikit mahal, karena perbedaan kwalitas kain. Seperti bendera ukuran kecil dijual 5000 rupiah dan lebih besar lagi 8000 rupiah. Untuk bendera ukuran Jumbo 50.000 rupiah. Disisi lain, disela perjuangan para pedagang melawan teriknya matahari yang membakar kulit kepala, ternyata dari pengakuan setiap pedagang mereka harus membayar pungutan sebesar 1000 hingga 1.500 rupiah perharinya. Tidak tahu siapa memungutnya, yang jelas setiap sorenya pria berpakaian bebas rapi mendatangi setiap pedagang musiman ini dengan dalih uang kebersihan dan ada juga uang menyebutnya uang distribusi. Meski demikian, para pedagang tidak mau mempersoalkan masalah ini. Menurutnya, siapa pun yang memungut, jika dalam jumlah yang wajar akan tetap diberikan demi mulusnya usahanya.(muchtiar)


Berita Lainnya

Index