Pembuatan Jalur Alternatif Sumbar-Riau yang Lebih Pendek

PEKANBARU (RiauInfo) - Berpengalaman dari peristiwa putusnya jalur utama Sumbar-Riau selama ini, banyak pengendara enggan menggunakan jalur alternatif melalui Kiliran Jao. Alasannya cukup satu, jalur alternatif itu terlalu jauh karena harus berputar dulu hingga ke perbatasan Provinsi Jambi.

Sehubungan hal itu, beberapa pengendara yang sempat terkurung di Payakumbuh akibat longsor menimbun ruas jalan Sumbar-Riau Sabtu (22/3) lalu berharap baik Pemprov Riau maupun Sumbar mulai saat ini memikirkan bagaimana membangun jalur Sumbar-Riau yang baru. Jalur bari ini tentunya diharapkan lebih pendek ketimbang jalur alternatif via Kiliran Jao sekarang, dan lebih aman dari longsor ataupun tanah amblas. Jika jalur baru ini dibangun, dipastkan hubungan darat Sumbar Riau akan lebih lancar lagi. Koko (36) warga Jalan Harapan Raya yang ditemui RiauInfo di sebuah SPBU di Payakumbuh mengatakan, jalur alternatif via Kiliran Jao itu terlalu jauh. "Makanya banyak pengendara lebih memiliki menunggu ruas jalan yang longsor itu diperbaiki, ketimbang harus melawati jalur alternatif itu," jelasnya. Disebutkannya, meski harus bertahan lebihb sehari semalam, namun pengendara banyak yang enggan menggunakan jalur alternatif itu. "Bayangkan saja, menggunakan jalur alternatif itu bisa mencapai 12 jam. Apa ngak rontok tubuh menyetir selama itu," ungkapnya lagi. Terkait hal itu, Koko yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Pekanbaru ini berharap pemerintah mulai memikirkan membuat jalan baru yang menghubungkan Sumbar-Riau dengan jarak tempuh lebuih pendek. "Jadi kalau jalur utama tidak bisa dilewati, pengendara bisa melewati jalaur baru itu," tambahnya lagi.(Ad)

Berita Lainnya

Index