Pemuda Diharapkan Jadi Pelopor Kebangkitan

PEKANBARU (RiauInfo) – Bupati Bengkalis H Syamsurizal mengatakan, generasi muda dan kebangkitan merupakan dua sisi mata uang yang sama. Satu sama lain, tidak dapat dipisahkan. Genrasi muda adalah tenaga potensial bagi kebangkitan bangsa ini. Kaitan itu bukan hanya teori, tetapi fakta sejarah.

Adalah orang muda yang menjadi ujung tombak kebangkitan nasional seratus tahun yang lampau. Orang-muda juga yang menancapkan roh bagi apa yang disebut Indonesia kini. Dikatakan Syamsurizal, peran pemuda di dalam dinamika kebangsaan, bukanlah sekadar pelengkap, bahkan menempati posisi kunci. Pemuda memegang peran control terhadap kemungkinan terjadinya penyelewengan maupun distorsi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam segala aspek. Sempena peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2008 ini, Syamsurizal menegaskan, bahwa seluruh generasi muda di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, harus menjadi penyulut pertama dan utama dalam memberikan gagasan dan pemikiran brilyan untuk memecahkanan berbagai persoalan riil yang dihadapi bangsa ini. Untuk itu, Syamsurizal mengajak seluruh pemuda di daerah untuk terus membina dan meningkatkan kualitas diri. “Tanpa membina diri terus-menerus, kita akan kehabisan bekal. Sebagai ujung tombak kebangkitan dan generasi penerus, hal ini tidak boleh terjadi pada diri seorang pemuda di Kabupaten Bengkalis,” kata Syamsurizal ditemui usai mengadakan pertemuan dengan jajaran managemen PT Pos Indonesia di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Senin (26/5/2008). Kemudian, seluruh pemuda di daerah ini, harap Syamsurizal, harus menjadi pelopor dalam menjaga dan memperkuat kemandirian masyarakat. “Sebagai dasar, keinginan, kekuatan, ketahanan dan kemampuan untuk maju, merupakan faktor yang sangat diperlukan dan menentukan berhasil tidaknya bangsa ini untuk bangkit,” katanya. Sebagai potensi yang sangat besar, seluruh pemuda juga harus terus meningkatkan daya saing. Lebih-lebih di era globalisasi yang sarat dengan persaingan dan tantangan sekarang ini. Ketatnya persaingan itu, katanya, jangan dilihat sebagai penghambat. Mesti dijadikan pemicu, pemasu dan peluang untuk meningkatkan kualitas diri dan produktivitas. Dijadikan motivator untuk terus berkreasi dan menghasilnya karya-karya nyata yang memiliki keunggulan global, buat bangsa dan negara tercinta ini. Sebagai penerus estafet pembangunan, kata Syamsurizal lagi, seluruh generasi muda harus dapat menjadi dan memberikan tauladan kepada dalam mempertahankan nilai, jati diri dan karakter bangsa. Terus menanamkan sikap optimisme di tengah-tengah masyarakat. Bukan sikap pesimisme. ”Seorang pemuda harus dapat memberi contoh dan menjadi contoh masyarakat dalam meningkatkan semangat dan etos kerja. Dalam menyelesaikan setiap persoalan, pemuda harus selalu mengedepankan cara-cara yang damai, beradab dan demokratis. Bukan dengan cara-cara kekerasan serta mengabaikan pranata sosial dan hukum,” harapnya.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index