Penghujung Juli, Gas Elpiji Makin Menghilang di Pasaran

PEKANBARU (RiauInfo) - Menghujung bulan Juli ini gas elpiji semakin menghilang di pasaran. Sejumlah warung atau tempat penjualan gas elpiji terlihat tidak memiliki stok lagi. Bahkan pemilik warung mengeluh kesulitan mendapatkan jatah gas elpiji untuk dijualnya.

Menghilangnya gas elpiji ini diduga adanya pihak-pihak melakukan spekulasi terkait dengan adanya kepastian dari pemerintah apakah pada bulan Agustus ini akan menaikkan harga gas elpiji atau tidak. Padahal pihak Perusahaan Gas Negara (PGN) sudah mengisyaratkan akan menaikan komoditi tersebut. Terkait hal tersebut, banyak pihak melakukan spekulasi dengan melakukan penimbunan gas. Mereka berharap jika mulai Rabu (1/8) dini hari nanti pemerintah menaikkan gas elpiji, mereka tentunya akan mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan tersebut. Rustam, salah seorang pemilik warung yang menjual gas elpiji kepada RiauInfo Selasa (31/7) menyebutkan dalam seminggu ini dia hanya mendapat gas elpiji sebanyak enam tabung. Itupun baru saja gas tersebut datang, sudah diborong orang seluruhnya. Karena itulah, sejak beberapa hari ini stok elpiji di warungnya tidak ada lagi. "Sekarang saya masih menunggu gas tersebut, karena sudah banyak orang datang untuk membeli gas tersebut. Tapi karena tidak ada, mereka jadi kecewa," ujarnya. Dikatakannya, sepertinya masyarakat tidak keberatan membeli gas elpiji dengan harga di atas patokan harga yang ditetapkan pemerintah. "Waktu gas yang 6 tabung itu saya jual Rp70 ribu pertabung, pembelinya tetap memborong semuanya," jelas dia lagi. Dia berharap harga gas elpiji tidak jadi dinaikkan pemerintah. "Bagaimanapun saya juga pemakai gas elpiji, jadi ikut berharap gas tersebut tidak naik. "Tapi kalau harus naik, kenaikannya jangan terlalu tinggi, dan stoknya tetap tersedia sehingga tidak sulit mendapatkannya," tambahnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index