PEKANBARU (RiauInfo) - Sejak setahun terakhir para pengrajin rotan di Rumbai, Pekanbaru, kesulitan mendapatkan bahan baku rotan. Akibatnya mereka mengalami kesulitan dalam melanjutkan usahanya, sehingga kini para pengrajin itu terancam gulung tikar.
Padahal di segi pemasaran hasil kerajinan rotan, tidak pernah bermasalah. Sebab penggemar kerajinan tangan di Pekanbaru cukup banyak, termasuk dari kalangan karyawan perusahaan seperti dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Riaupulp dan Indah Kiat.
Rahman (32) salah seorang pengrajin rotan mengatakan dulu pasokan rotan dari Sumatera Barat masih lancar. Namun sejak setahun terakhir, pasokan rotan semakin berkurang saja. "Akibatnya kami terpaksa mengurangi produksi kerajinan," jelasnya.
Dia menyebutkan kesulitan mendapatkan bahan baku rotan ini tidak hanya dialami olehnya, tapi keseluruhan pengrajin di Rumbai mengalaminya. "Takutnya kalau rotan terus sulit mendapatkan, lama-lama kami bisa gulung tikar," tambahnya.(Ad)
.jpg)
