PENUMPANG MENGELUH Taksi di Pekanbaru Tak Ada Mengunakan Argo

PEKANBARU (RiauInfo) - Ny Sulis (33) benar-benar terkejut saat baru turun dari taksi yang membawanya dari terminal AKAP ke rumah kakanya di Jalan Hang Jebat, Pekanbaru. Pasalnya, ibu dari dua anak yang baru datang dari Bekasai ini dimintai ongkos oleh sopir taksi yang ditumpanginya sebesar Rp 100 ribu. "Masaallah, kok mintanya sebesar itu. Cuma mengantar dari terminal AKAP ke Jalan Hang Jebat harus membayar ongkos Rp100 ribu. Lebih mahal dari ongkos taksi dari Stasiun Gambir ke Bandara Soekarno Hatta," ungkapnya Senin (12/1) dengan nada terkejut. Dia mengaku memang salah, seharusnya sebelum naik taksi harus menanyai dulu ongkosnya. Tapi karena biasanya di Bekasi naik taksi yang memiliki argo, dia menyangka taksi di Pekanbaru juga menggunakan argo. "Eh ternyata disini tidak ada taksi yang menggunakan argo ya," ungkapnya. Keluhan seperti itu sebenarnya sudah sering terdengar dari para pengguna angkutan taksi di Pekanbaru. Namun sebelum pemerintah kota (Pemko) Pekanbaru bersikap tegas terhadap para sopir taksi untuk menggunakan argo, keluhan itu akan terdengar terus selamanya. Walikota Pekanbaru Herman Abdullah sendiri cukup prihatin terhadap sikap para pengusaha taksi yang tidak menggunakan argo tersebut. "Kami sudah menghimbau mereka agar taksinya menggunakan argo, namun himbauan itu dianggap angin lalu saja oleh mereka," jelasnya. Karena itu, dia minta Dinas Perhubungan Pekanbaru untuk bisa bersikap lebih tegas lagi dengan melakukan razia terhadap taksi-taksi yang beroperasi di Pekanbaru. "Jika ada taksi tidak menggunakan argo harus langsung ditindak di tempat," ungkapnya. Dia menyebutkan, tidak hanya pelayanan sistem argo saja yang perlu ditertibkan, tapi besarnya ongkos dengan sistem argo juga harus menyesuaikan penurunan BBM. "Jika ongkos oplet dan bus kota bisa turun, maka ongkos taksi juga harus diturunkan," tambah dia lagi.(

Berita Lainnya

Index