Peringatan Produksi 21 juta ton pulp APRIL-RAPP

PEKANBARU (RiauInfo) - Kamis (18/08), salah satu produsen penghasil pulp dan kertas terdepan di dunia, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), induk PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) memperingati 15 tahun kiprahnya di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau. Peringatan ini dirayakan dalam rangka produksi APRIL-RAPP yang ke-21 juta ton pulp (bubur kertas).
Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu, Asisten II Setdaprov Riau, Emrizal Pakis, Wakil Bupati Pelalawan HM Harris, Ketua DPRD Pelalawan, Agustiar, Kepala Dinas Kehutanan Riau Zulkifli Yusuf , Muspida Pelalawan dan Riau, Chairman APRIL, Sukanto Tanoto, Direktur Utama PT RAPP beserta jajaran manajemen turut menhadiri kegiatan ini. Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu, dalam sambutannya mengatakan, industri pulp and kertas Indonesia memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan. “Industri ini bersifat padat karya (labour intensive) dan sangat penting karena berhasil menyerap tenaga kerja lebih dari 200,000 orang. Hal ini dimungkinkan karena Indonesia memiliki beberapa aspek penting seperti letak geografis, jumlah penduduk sekitar 234 juta yang merupakan pasar domestik yang besar serta biaya produksi yang bersaing dan relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara di Eropa, Amerika Utara dan Amerika Selatan. Menurut saya, potensi hutan Indonesia masih dapat dikembangkan dalam skala yang lebih besar lagi,” tambahnya. Lebih lanjut, Menteri Perdagangan juga percaya bahwa APRIL-RAPP akan terus meningkatkan kinerjanya di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk pulp dan kertas yang bermutu dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan dapat bersaing secara sehat di pasar internasional. Direktur Utama RAPP, Kusnan Rahmin, mengatakan APRIL-RAPP telah menjalankan usahanya selama 15 tahun ini dengan pola bisnis yang berkelanjutan, menyeimbangkan aspek pembangunan sosial dan ekonomi dengan nilai konservasi keanekaragaman hayati dan ekologi. “Kami patuh terhadap kebijakan pemerintah melalui penerapan fondasi bisnis yang pro-lingkungan, pro-pertumbuhan, pro-tenaga kerja, dan pro-pengentasan kemiskinan,” tambahnya. Pro-lingkungan, diterapkan melalui pengelolalaan hutan tanaman Mosaic (Mosaic plantation concept atau MPC). Hutan tanaman dikelola dengan melakukan perencanaan spasial, penghutanan kembali, pengelolaan lingkungan, dan pemetaan yang mengutamakan hutan dengan nilai konservasi tinggi (High Conservation Values atau HCV). Memenuhi komitmen tersebut, “Kami menanam sebanyak 500.000 bibit pohon per hari yang setara dengan 150 juta bibit pohon per tahun,” jelas Kusnan. Pro-pengentasan kemiskinan diwujudkan melalui komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasional melalui Community Development Program. Program yang telah berjalan antara lain penerapan sistem pertanian terpadu untuk 2.000 petani dari 96 desa di Propinsi Riau, program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dengan menjalin kemitraan dengan masyarakat di 25 desa dengan luas areal mencapai 23.000 hektar, pengembangan kewirausahaan melalui program Usaha Kecil dan Menengah (UKM), penyelenggaraan pelatihan kejuruan, pemberian beasiswa dan dukungan infrastruktur sosial lainnya. Terkait penerapan tenaga kerja, "Hingga saat ini APRIL-RAPP memiliki 10.000 karyawan langsung dan 50.000 karyawan tidak langsung dengan memberikan kesempatan kerja yang terbuka bagi masyarakat di provinsi Riau," tambahnya. Sebagai pemain global, APRIL merupakan salah satu eksportir pulp dan kertas terbesar di Indonesia, dengan mengekspor produknya ke sekitar 60 negara di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat bersaing di pasar global dan APRIL akan berkinerja lebih baik secara konsisten dalam persaingan global yang semakin kompetitif. Tumbuhnya industri pulp dan kertas telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi devisa negara. Berdasarkan data Poyry 2025 Fibre Outlook, tahun 2009 Indonesia berada pada peringkat 9 dalam jajaran produsen Pulp dan Kertas dunia setelah Amerika Serikat diikuti oleh Kanada, Brasil, Jepang, Swedia, Finlandia, Rusia, dan Cina. Artinya, Indonesia telah memberikan kontribusi sekitar 3,6% dari total kapasitas global dan memiliki potensi kuat untuk berkembang lebih besar lagi dan masuk peringkat lima besar produsen pulp dan kertas dunia.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index