Perjuangkan Riau, Gubri Temui Wapres dan Sejumlah Menteri

[caption id="attachment_15587" align="alignleft" width="300"] Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE dengan Wapres Boediono pada acara National Summit 2009 di Hotel Ritz Carlton, Kamis, Jakarta (29/10). Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE dengan Wapres Boediono pada acara National Summit 2009 di Hotel Ritz Carlton, Kamis, Jakarta (29/10).[/caption] JAKARTA (RiauInfo) - Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal SE MP menemui langsung Wakil Presiden (Wapres) Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II untuk menyampaikan sejumlah persoalan dan aspirasi masyarakat Riau pada acara National Summit 2009 di dua tempat terpisah, yakni Hotel Bidakara dan Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (29/10).
Kepada Wapres, Gubri menindaklanjuti persoalan krisis listrik yang saat ini melanda Provinsi Riau. Gubri meminta agar pemerintah pusat merevisi Perpres tentang pembangunan pembangkit listrik 10 ribu mega watt dengan memasukkan Riau dalam Perpres dimaksud. Bila Riau masuk dalam Perpres tersebut, maka Riau bisa membangun pembangkit listrik, sehingga masalah krisis listrik bisa segera diatasi. Terkait hal itu, Wapres mengatakan bahwa Perpres tersebut sudah direvisi dan Riau sudah masuk di antara beberapa daerah yang akan membangun pembangkit listrik. "Itu (revisi Perpres) sudah itu ya," kata Boediono menanggapi permintaan Gubri. Selain soal krisis listrik, Gubri juga menyampaikan berbagai potensi Riau yang bisa dikembangkan lebih lanjut sehingga bisa menjadi kekuatan nasional. Misalnya membangun industri hilir kelapa sawit di Riau. Menurut Gubri, sejauh ini potensi yang luar biasa tersebut belum bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Padahal, sekitar 40 persen perkebunan kelapa sawit ada di Riau. "Ini potensi yang luar biasa. Ini semua sudah idle (tersedia), tapi downstream-nya atau industri hilirnya belum bisa kita kembangkan. Kita baru bisa ekspor dalam bentuk gelondongan, sehingga belum memberikan value added bagi masyarakat kita," jelas Gubri. Gubri berkali-kali meyakinkan Wapres bila Riau didukung untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada, seperti industri hilir kelapa sawit tersebut, maka Riau akan menjadi salah satu daerah yang bisa diandalkan oleh bangsa ini. "Kami sudah sangat siap. Potensi kami luar biasa. Tinggal bagaimana mengembangkan semua itu sehingga bisa memberikan value added bagi masyarakat," tegas Gubri meyakinkan. Hal senada juga disampaikan Gubri kepada Menko Perekonomiaan Hatta Radjasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu dan sejumlah menteri lainnya termasuk Kepala Bappenas. Gubri menemui para menteri tersebut satu per satu seraya memberikan sejumlah dokumen tentang potensi Riau. Saat ditemui sejumlah wartawan, Gubri Rusli menegaskan bahwa sangat disayangkan bila negeri ini tidak memanfaatkan dan mengembangkan secara maksimal berbagai potensi yang ada di Bumi Lancang Kuning. "Apa yang tidak ada di Riau. Hampir semua potensi ada. Kenapa kita biarkan. Makanya kami sangat berharap dukungan dari pemerintah pusat sehingga Riau menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia ini," ulas Gubri. Gubri mengatakan, Indonesia ini tidak akan maju bila potensi-potensi yang begitu besar di daerah-daerah dibiarkan begitu saja. "Indonesia ini maju kalau daerah-daerah yang ada maju. Kalau daerah lemah, ya Indonesia ini juga akan lemah," ujar pria yang kini sudah menjadi salah seorang Ketua DPP Partai Golkar itu. Selain persoalan di atas, Gubri juga berharap dukungan pemerintah pusat untuk membangun berbagai infrastruktur di Riau, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, air bersih dan lainnya. Gubri juga menyinggung rencana pembangunan railway dan highway (jalan tol) di Riau yang diharapkan bisa segera terealisasi. Acara National Summit 2009 dihadiri ribuan peserta dan dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain para kepala daerah, menteri KIB Jilid II juga hadir para pengusaha dari berbagai bidang.(ad)

Berita Lainnya

Index