PON Riau, Pertama Berstandar Internasional

JAKARTA (RiauInfo) – Semua pihak harus ikut mendukung dan mensukseskan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Tahun 2012 dan Islamic Solidarity Games (ISG) III Tahun 2013 di Provinsi Riau. Demikian benang merah yang dapat ditarik dari rapat koordinasi tingkat menteri tentang persiapan penyelenggaraan PON XVIII Tahun 2012 dan ISG III Tahun 2013 di Provinsi Riau yang dipimpin Menko Kesra Agung Laksono di Kantor Menko Kesra, kawasan Monas, Jakarta (2/10). “Seluruh Kementerian dan lembaga terkait harus ikut menyukseskan PON dan ISG karena ini adalah program nasional dan internasional,” sebut Agung saat membuka rakor. Rakor digelar antara lain untuk mengetahui sejauhmana proses perkembangan persiapan yang telah dilakukan baik di tingkat nasional maupun daerah, termasuk permasalahan apa yang dihadapi dalam persiapan PON dan ISG sekaligus mencari solusi terbaik. Nampak hadir Menpora Andi Alfian Mallarangeng, Ketua Umum Koni Pusat Rita Subowo, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim dan sejumlah pejabat dari Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, dan Bappenas. Menpora dalam rakor tersebut menegaskan bahwa penyelenggaraan PON di Riau memang harus didukung penuh oleh Pemerintah Pusat termasuk anggaran dari APBN. Sebab, PON di Riau tidak bisa disamakan dengan PON sebelumnya. “Selama orde baru, penyelenggaraan PON hampir selalu di Jakarta, sehingga kita tak perlu mikir, karena semua fasilitas sudah ada. Tapi begitu era reformasi, kita tegaskan agar PON harus digelar di daerah supaya daerah juga punya venues-venues olahraga yang bisa dibanggakan,” tegasnya. Sebelumnya, sebut Menpora, Pemerintah Pusat memang membebankan sepenuhnya anggaran penyelenggaraan PON kepada tuan rumah sesuai kesanggupannya. Tapi ternyata, setelah beberapa kali pelaksanaan PON, belum ada daerah yang bisa memiliki venues berstandar internasional. “Waktu digelar di Palembang, di bawah standar. Begitu juga waktu PON di Kaltim, venuesnya banyak di bawah standar. Nah begitu PON di Riau, ketika ekonomi kita juga mulai membaik, kita bertekad untuk membangun venues-venues berstandar internasional. Jadi, PON di Riau nanti adalah PON pertama kita dengan standar internasional,” sebut politisi asal Demokrat itu lagi. Oleh karena itu, Menpora menekankan pentingnya dukungan anggaran dari APBN untuk penyelenggaraan PON di Riau. “Hanya dengan cara seperti ini daerah-daerah bisa punya kebanggaan bisa memiliki stadion olahraga yang berstandar internasional. Kalau tidak, ya hanya Jakarta saja yang akan punya fasilitas seperti itu. Kita nggak maju-maju,” tegasnya lagi. Menpora sendiri berjanji akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp300 miliar untuk membantu pembangunan venues PON di Provinsi Riau. “Pada APBN Tahun Anggaran 2012 ini, kami sudah rapat dengan Komisi X DPR dan DPR sudah menyetujui anggaran Rp300 miliar ini. Ini sesuai dengan permintaan Gubernur Riau,” ungkapnya. Dukungan serupa juga disampaikan Wakil Menteri PU, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan dari Kementerian Perhubungan. Wakil Menteri PU, meski belum menyebut angka pasti, namun pihaknya menjanjikan akan menggesa pembangunan infrastruktur pendukung PON seperti jalan atau jembatan. Minta Rp 1 T Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Riau HM Rusli Zainal sempat memaparkan perkembangan pembangunan venues PON dan pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan dan jembatan. Menurut Gubernur, sejauh ini, anggaran dari APBN untuk mendukung PON masih sangat minim. Baru sekitar Rp80 miliar yang pernah dikucurkan oleh Kemenpora pada tahun anggaran 2010. “Sementara APBD Riau juga terbatas,” keluh Gubernur. Gubernur meminta bantuan anggaran dari APBN Tahun Anggaran 2012 sekitar Rp1 triliun yang antara lain untuk membantu penyelesaian pembangunan venues dan pembangunan infrasturktur pendukung seperti jalan dan jembatan, yang akan menjadi akses menuju venues-venues PON. (rls)

Berita Lainnya

Index