POPNAS Dibuka, Wartawan Diusir

PEKANBARU (RiauInfo) – Pekan Olahraga Pelajar Nasional ke XI (POPNAS XI) resmi dibuka Kamis (29/9) oleh Menpora Andi Malarangeng didampingi oleh Gubernur Riau HM Rusli Zainal. POPNAS diikuti oleh 33 Provinsi di Seluruh Indonesia dengan total peserta 4676 atlet dan official.
Meski sempat tertunda sampai sore dari Jam 14:00 yang direncanakan, acara seremonial berlangsung lancar. Saat Menpora menyebutkan satu persatu nama provinsi peserta, suasana mulai menghangat, karena tidak ada defile peserta POPNAS. Setelah seremonial di dalam GOR, acara dilanjutkan di halaman luar. Menpora menyalakan api obor POPNAS yang dibawa oleh atlet dayung Riau yang berprestasi. Keluhan dan Insiden Official dan Atlet dari berbagai provinsi mulai mengeluhkan berbagai fasilitas dalam penyelenggaraan event ini, mulai dari kedatangan terkait transportasi, konsumsi, sampai dengan fasilitas pertandingan yang dianggap masih perlu disempurnakan. Terjadi insiden yang sangat mengganggu jalannya acara pembukaan saat Menpora memberikan kata sambutan. Wartawan dan fotografer peliput di area acara diusir oleh salah seorang panitia yang ternyata adalah personil Event Organizer yang ditunjuk oleh Dispora. Perlakuan oknum EO ini menyebabkan wartawan memboikot peliputan pembukaan acara ini, sehingga tidak ada foto Menpora yang bisa ditampilkan dalam pemberitaan terkait pengusiran ini. Kejadian ini membuat kaget Kadispora yang juga Ketua Panitia POPNAS, Ir Lukman Abbas. Khawatir akan berdampak lebih buruk, Lukmas Abbas langsung menemui para awak media. Kadispora Sampaikan Pemintaan Maaf Kepada Seluruh Media Kadispora Riau, selaku ketua Panitia Pelaksana POPNAS XI, Ir Lukman Abbas menyampaikan permohonan maaf kepada sejumlah awak media, atas insiden pelarangan pengambilan foto seremonial kegiatan POPNAS oleh oknum event organizer (EO) yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Remaja Pekanbaru kamis (29/9). "Saya selaku ketua POPNAS Riau, dan seluruh jajaran panitia pelaksana meminta maaf kepada seluruh awak media, atas kejadian pelarangan pengambilan gambar ketika berlangsungnya pembukaan POPNAS tadi. Dan saya akan melakukan evaluasi atas kejadian yang melibatkan pihak ketiga dalam hal ini EO," ungkap Lukman Abbas Lukman mengakui masih terdapatnya kelemahan dalam penyelenggaraan POPNAS kali ini, sehingga menyebabkan pihak media tidak leluasa dan kurang nyaman dalam melakukan tugasnya. "Sekali lagi saya minta maaf, ini akan jadi bahan evaluasi kami kedepannya, terutama dalam mempersiapkan diri di event olahraga yang lebih besar lagi,” ujar Lukman. Ditambahkan Lukman, selain ajang pembinaan prestasi atlet junior, POPNAS sendiri merupakan ajang ujicoba persiapan pihak panitia penyelenggara event nasional di Riau." Tentunya ini pelajaran bagi kami selaku penitia, dan saya berjanji ini akan jadi bahan evaluasi untuk menyambut event berikutnya, terutama event yang lebih besar lagi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Islamic Solidarity Games (ISG) yang akan diikuti 57 negara islam di dunia," jelasnya. Sebagaimana diketahui, saat pembukaan POPNAS kamis sore, sejumlah awak media terutama fotografer mendapat perlakuan kurang mengenakkan oleh sejumlah petugas dari EO yang berada di pintu masuk timur Gelanggang Remaja. Para pewarta ini diusir dari arena ceremonial pembukaan POPNAS. Kejadian ini menyebabkan terjadinya keributan dipintu masuk arena pembukaan. Namun akhirnya, keributan akhirnya dapat diredam setelah Kepala biro Humas Pemprov Riau Chairul Riski dan Kepala UPT Dispora Riau Doni Aprialdi ikut meredam amarah para wartawan yang tersinggung dengan sikap EO yang dianggap menghalangi tugas wartawan. (tony/rls)
 

Berita Lainnya

Index