Produksi Minyak Riau Terus Mengalami Penurunan

PEKANBARU (RiauInfo) - Riau yang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, suatu saat nanti predikat itu tidak lagi akan disandanginya. Hal ini disebabkan produksi minyak Riau setiap tahunnya terus mengalami penurunan. 

Kepala Sub Dinas Mineral dan Energi Dinas Pertambangan dan Energi Riau, Ir Abdi H mengatakan Rabu (30/5) di Pekanbaru, penurunan ini selain disebabkan terbatasnya cadanganminyak yang ada di perut bumi Riau, juga disebabkan tidak adanya eksplorasi sumur-sumur baru. Menurut dia,jika penurunan terus saja terjadi dari tahun ke tahun, maka diperkirakan Riau hanya akan mampu memproduksi minyak bumi hanya sampai 20 tahun ke depan. "Setelah itu Riau tidak akan lagi jadi daerah penghasil minyak," ungkapnya. Abdi mengatakan, berdasarkan hasil penelitian diketahui cadangan minyak bumi Riau per 1 Januari 2005 lalu sekitar 4,27 miliar barel. Cadangan tersebut tentunya akan terus menurun seiring dengan kegiatan eksploitasi minyak bumi yang dilakukan sejumlah perusahaan di Riau. Saat ini ada beberapa perusahaan minyak di Riau yang beroperasi mengeskploitasi minyak bumi, diantaranya PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Badan Operasi Bersama (BOB), PT Kondur, Medco, dan PT Petroselat. Dari beberapa perusahaan itu, produksi minyak terbesar dilakukan oleh PT CPI. Berdasarkan data, PT CPI pada tahun 2003 memproduksi minyak sebesar 504.069 barel per hari, lalu pada tahun 2004 menurun menjadi 503.907 barel per hari, dan tahun 2005 menurun lagi menjadi 468.675 barel per hari. Sedangkan BOB pada tahun 2003 memproduksi 31.966 arel perhari, tahun 2004 turun menjadi 30.033 barel perhari, dan tahun 2005 menjadi 27.221 barel per hari. Dari data tersebut terlihat kecenderungan menurunnya produksi minyak bumi di Riau. "Hal ini harus diantisipasi sejak dari awal dengan memikirkan sumber energi pengganti minyak bumi. Misalnya dengan mengembangkan bahan bakar nabati atau biodiesel," ujarnya lagi.(Ad)


Berita Lainnya

Index