PT RAPP Tingkatkan Upaya Penanaman Pohon di Semenanjung Kampar

PEKANBARU (RiauInfo) - PT RAPP akan merekrut lebih dari 250 orang lebih, selain tim yang sudah ada sekitar 200 orang guna meningkatkan upaya penanaman pohon di Semenanjung Kampar. Hal ini dilakukan untuk membantu mengurangi emisi karbon (CO2) secara signifikan pada lahan gambut yang sebagian besar telah terdegradasi.
Sebelum PT RAPP beroperasi di Semenanjung Kampar, banyak sekali terdapat kanal liar yang terbuka dan mengalir bebas tak terkontrol di sana sehingga menyebabkan terjadinya penurunan lahan gambut atau subsidensi dan pengeringan, menjadikan wilayah itu mudah diakses oleh para perambah liar dan petani sawit untuk membuka dan membakar lahan. Usaha kebanyakan yang lazim ini bersifat tidak berkelanjutan dalam memanfaatkan lahan biasanya dilakukan oleh para petani lokal menjadikan bangsa Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang emisi gas rumah kaca (GHG) terbesar di dunia, yang menyebabkan pemanasan global (global warming). Untuk mencegah terjadinya pemanasan global, PT RAPP telah mulai mengembangkan tanaman serat akasia di Semenanjung Kampar sejak September 2009. Melalui praktek yang diakui secara internasional yakni Eco-hydro, kanal-kanal kering yang lama ditutup dengan menerapkan sistem pengaturan air (water management) termasuk pembuatan dam-dam dan kolam sedimentasi untuk mengoptimalkan ketinggian air di tanah yang dibutuhkan oleh tanaman pohon untuk tumbuh, menjaga perubahan ketinggian muka air secara musiman terutama di hutan alam, serta meminimalisir degradasi lahan gambut dan emisi karbon. Program penanaman pohon RAPP di Semenanjung Kampar telah mencapai lebih dari 1,59 juta pohon ditanam, dengan lebih dari 200 orang dipekerjakan. Target per harinya mencapai 70 ribu pohon per hari, tetapi ini pun masih membutuhkan tim penanam pohon lebih banyak lagi. Tambahan sebanyak 250 orang yang akan dipekerjakan berasal dari masyarakat lokal di Teluk Meranti, Teluk Binjai, Petoda’an dan wilayah terdekat lainnya. Dalam setiap satu hektar lahan, RAPP menanam sebanyak 1.666 bibit pohon yang tumbuh setinggi 3 meter setiap tahunnya. Para kru penanaman pohon juga akan mendapatkan pelatihan khusus mengenai teknik penanaman sistematis yang memberikan jaminan terhadap kelangsungan pohon, dimana lebih dari 95% pohon dapat tumbuh dengan baik dan tetap bertahan, serta memastikan karbon terserap secara maksimal. Rencana penggunaan lahan berkelanjutan oleh RAPP pada lahan konsesinya di wilayah Teluk Meranti, Semenanjung Kampar termasuk tanaman akasia, meliputi separuh wilayah konsesi, di mana separuhnya lagi terdiri dari Hutan Alam Konservasi, Tanaman Unggulan, serta Tanaman Kehidupan. Sepanjang wilayah konsesinya, RAPP menanam sekitar 400 ribu pohon setiap hari dengan total sekitar 150 juta pohon ditanam tiap tahunnya, melebihi target yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dalam program One Man, One Tree yang diluncurkan pada 2009 lalu dalam mencegah dampak perubahan iklim. Pohon akasia sangat cocok untuk menyerap karbon dari udara karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Apalagi, pohon akasia memiliki kualitas serat tinggi yang membuat kualitas kertas menjadi sempurna ketika ditulis atau dicetak. RAPP saat ini memproduksi bubur kertas (pulp) dan produk kertas lainnya tidak hanya untuk Indonesia, tetapi untuk seluruh belahan dunia. Baru-baru ini, Menteri Perindustrian, MS Hidayat meminta RAPP untuk meningkatkan ekspornya dua kali lipat pada tahun 2013 mendatang.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index